IRI /DENGKI
Dengki dalam bahasa Arab distilahkan al-Hasad
atu hasud, yaitu keinginan hilangnya nikmat dari orang lain, atau
perassan jika saudaranya mendapat musibah atau kebahagiaan, atau keinginan
berpindahnya suatu orang lain kepada dirinya.[1]
Sifat ini dilarang oleh Allah SWT
sebagaimana tersebut dalam al-Nisa’ yang artinya “Adakah mereka dengki kepada
manusia (Nabi Muhammad saw. lantaran nikmat) yang Allah berikan kepada mereka itu.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim dan
Kami telah memberikan kerajaan yang besar.
Setiap
orang besar dapat dipastikan bahwa jauh sekali jaraknya dengan akhlak dan budi
pekerti yang rendah, hina dina dan benar-benar tercela itu. Ada sebuah kata
hikmah arab mengatakan :
الحسود
لا يسود
“pendengki
tidak mungkin bisa menjadi kepala’’
Sifat
dengki ditimbulkan oleh Tamanni, yaitu angan-angan kosong yang tidak
disertai dengan usaha untuk menghasilkannya. Tamanni adalah penyebab
utama seseorang menjadi tidak karuan pikirannya, tak menentu ke arah mana arah
yang hendak dituju, lalu membayang bayangkan hal-hal yang tidak jelas,
Tamanni adalah suatu sifat yang rendah dan dengan tamanni tidak mungkin
suatu kenikmatan akan berpindah dari seseorang yang dianugerahi Allah.
Ada satu sifat
lain yang bentuknya seola-olah seperti dengki, tetapi sama sekali bukan
termasuk kedengkian, bukan pula suatu sifat yang buruk dan jahat, sebaliknya
justru merupakan sifat yang terpuji dan luhur, sifat itu dinamakan ghibthah,
luhur. Yang senantiasa menginginkan petunjuk dan nasihat, bagaimana dan jalan
apa yang wajib ditempuhnya untuk menuju cit-citanya.[2]
[1] Amin Syukur, Tasawuf Kontekstual Solusi Problem Manusia Modern,
(Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR, 2003), hlm. 241
.
[2] Musthafa Al-Ghalayini, Idhatun Nasyiin Menggapai Keluhuran Akhlak,
(Jakarta: Pustaka Amani, 1996), hlm. 222.
UNTUK MELIHAT FILE LENGKAP SILAHKAN KLIK DI BAWAH INI DAN LAKUKAN REGISTRASI DENGAN MENGHUB NO 085231831992
Tag :
artikel
0 Komentar untuk "ARTIKEL IRI /DENGKI"