ca-app-pub-7044437663567666/2222590119

Click Here. Get Money

Perkembangan ilmu Biologi, fisika, Kimia baik dari sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Dalam Ilmu alamiah dasar yang mencakup biologi, Fisika dan Kimia, mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dalam proses Barat  maupun dalam Islam. Diawali dari perkembangan tanpa dasar sampai perkembangan dengan adanya suatu penelitian atu metode ilmiah.
Dalam konsep islam (Timur), semua yang dipikirkan, dikehendaki, dirasakan, dan diyakini membawa manusia kepada pengetahuan dan secara sadar menyusunnya ke dalam system yang disebut ilmu. Tetapi berbeda dengan konsep barat, yang mengelompokkan ilmu itu kepada tiga : (1) Science (ilmu-ilmu kealaman, murni, biologi, fisika, kimia, dan lainnya) (2) Social Sciences (ilmu-ilmu kemasyarakatan yang menyangkut perilaku manusia dalam interaksinya dalam masyarakat) (3) The Humanities (humaniora), ialah ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut kesadaran akan perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.

B.     Judul makalah
Adapun judul makalah ini adalah Perkembangan ilmu Biologi, fisika, Kimia baik dari sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam

C.     Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada pembahasan ini meliputi sarana sebagai berikut:
1.      Bagaimana perkembangan ilmu Biologi baik dari sudut pengetahuan barat maupun Islam ?
2.      Bagaimana perkembangan ilmu Fisika baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?
3.      Bagaimana perkembangan ilmu Kimia baik dari sudut pengetahuan barat maupun islam ?






D.    Tujuan pembahasan
1.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Biologi menurut pengetahuan Barat dan islam.
2.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Fisika menurut pengetahuan Barat dan Islam.
3.      Untuk mengetahui perkembangan Ilmu Kimia menurut pengetahuan Barat dan Islam.



































BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan barat dan Islam.

1.      Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Barat.
Penemuan dan catatan tentang fosil belum dapat memberikan petunjuk tentang asal mula kehidupan karena fosil-fosil tertua yang pernah ditemukan adalah organisme yang rumit. Ada berbagi hipotesis yang mengungkapkan asal mula kehidupan di Bumi, yaitu :

a.      Generation Spontanea
Hipotesis ini dikemukakan oleh Aristoteles yang menerapakan bahwa mahluk hidup itu terbentuk begitu saja dari benda mati, Contohnya:
·         Ulat timbul dari bangkai.
·         Cacing timbul dengan sendirinya dari dalam tanah.
Hipotesis ini juga di dukung oleh Leeuwenhoek, pengamatannya melalui bioskop buatannya berhasil mengamati benda-benda kecil yang aneh dalam setitik air yang diambil dari tempat merendam jerami. Hal inilah yang menimbulkan anggapan bahwa mahlukhidup dapat muncul begitu saja dari benda-benda mati.
b.      Omme vivum Ex Ovo
Dalam teori ini mengartikan bahwa mahluk hidup berasal dari telur dan semua telur berasal dari mahluk hidup. Kesimpulannya bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan sebelumnya. Akan tetapi, teori ini belum menjawab asal mula kehidupan pertama dimuka bumi.

c.       Teori Urai
Teori ini dikemukakan oleh Harid Uray (1893 ) ia berpendapat bahwa atmosfer bumi kaya akan Molekul-molekul CH4 (metana), NH3 (amoniak), serta H2 (hydrogen) dengan bentuk gas degan mendapat pengaruh aliran listrik halilintar dari radiasi-radiasi sinar simsom. Unsur ini membentuk asam amino (komponen penting dari protoplasma). Teori Urai merupakan konsep dasar terjadinya mahluk hidup menurut Biologi modern.





d.      Teori Oparin-Haldane
A.I. Oparin adalah ahli Biologi (Rusia), tahun 1924 mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan yang baru yang baru di tanggapi tahun 1936. Dan sejalan denan Oparin, adalah J.BS. Haldane. Teori ini kembali kepada Generation Spontanea, tetapi melalui proses evolusi ratusan juta tahun lamanya. 
            EVOLUSI BIOLOGIS
Darwi dan herbert Spencer adalah salah satu pelopoh evolusi biologis yang berpendapat bahwa manusia adalah binatang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung melalui satu proses evolusi dari tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi, menyatakan bahwa hukum utama menyangkut evolusi ini yaitu struggle for life and survivalof the fittest yang merupkan perjuangan untuk hidup dan yang kuat akan bertahan[1].
2.      Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam.
Hakikat manusia dalam islam adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah) Allah, sekaligus juga sebagai hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat untuk mengelola alam dan segala isinya sesuai dengan kehendak-nya. Ketiga, sebagai hamba, manusia harus mempertanggung jawabkantugas yang diemban kepadanya- yakni mengelola bumi dengan segala isinya kepada tuhan yakni Allah. Keempat  dalam konteks demikian,Tuhan membekali manusia dengan fasilitas jasmani dan rohani, akal dan hati nurani setra segala fasilitas lainya, sehingga. Kelima hakikat manusia sesungguhnya adalah mahluk monodualis, yakni mahluk yang memiliki dua dimensi kehidupan, jasmani dan rohani, dengan segala fasilitas yang dimilikinya yang bertugas menjadi wakil dan hamba-nya selama ia masih dipercaya (masa hidup).
Ilmu Biologi dalam prospek islam, berusaha diarahkanuntuk menemukan kesadaran bahwa sesungguh ia adalah mahluk hidup yang memiliki dua dimensi sekaligua yakni (jasmani dan rohani) dan bukan sekedar organisme yang hidupnya sekedar jasmanik, sehingga tugas biolog, bukan sekedar menemukan asal usul  kehidupan, tetapi lebih jauh dari itu, yakni menumbuhkan kesadaran. Satu dari mana manusia berasal. Dua kemana perjalanan setelah hidup fa’ali ini berakhir. Tiga kelebihan dan kelemahan manusia dibandingkan mahluk hidup yang lainnya. Empat aturan dan hukum tuhan sedemikian sempurna.

Dalam Al-Qur’an ditegaskan bahwa tidaklah kamu melihat bagaiman unta diciptakan, bagaimana langit ditinggikan, bagaimana bumi dihamparkan dan fenomena alam lainya sehingga menimbulakan kesadaran bahwa tuhan menciptakan alam semesta dan seisinya ini tidaklah sia-sia belaka. Surah (al-Ghasyiyah) ayat 17-20.
Atas dasar  itu, Biologi berada dalam perspektif aksiologi (teori nilai), sehingga dengan ditemukan kerangka aksiologi suatu pengetahuan  diharapkan dimensi ontologi dan epistimologi biologi dalam perspektif  islam tidaklah lagi bebas nilai (values free) melainkan tetap terkait dengan nilai-nilai ketuhanan sebagaimana dinyatakannya dalam aturan agama (Islam), misalnya rekayasa genetika itu dibolehkan asal tetap mengindahkan nilai-nilai institusi perwakilan sebagaimana diatur oleh islam sehingga sehingga asal usul anak/ manusia tersebut menjadi jelas[2].

B.     Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat dan Islam.
1.      Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat.
Energi mulai dipikirkan mketika manusia mulai mempelajari konsep gerakan. Apakah  alam semesta ini digerakkan karena adanya energi? Dalam bentuk apa? Ternyata energi dapat muncul dalam berbagai bentuk dan dapat berubah bentuk. Konsep ini baru muncul setelah melalui bermacam-macam perkembangan[3].
Melalui eksperimen yang berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang panjang terhadap fenomena energi, isaac Newton akhirnya menemukan hukum Newton yang hanya berlaku mekanika yang memiliki kecepatan rendah atau disebut sebagai mekanika klasik. Terdapat benda yang memiliki kecepatan tinggi mendekati kecepatan cahaya, hukum Newton tidak lagi memadai, maka hukum tersebut dipengaruhi oleh  Albert Einstein yang kemudian dikenal sebagai hukum mekanika relativistik.
Dalam hukum Mekanika Relativistikdinyatakan bahwa massa yang bergerak makin besar bila kecepatan makin besar. Massa dan energi merupakan dua hal yang ekuavelen, sama ekuivalennya antara energi dan kalori. Pada gilirannya menemukan bahwa para Fisikawan di barat telah menyebabkan dunia teknologi semakin canggih.



Contoh dari perkembangan ilmu fisika pada zaman dahulu yakni manusia menjalankan kereta api menggunakan cara Energi panas langsung di ubah gerak, dan sejak perkembangan zama, banyak penemuan-penemuan yang tidak cuma menggunakan energi panas seperti zaman dahulu[4].

2.      Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Islam.
Ada tiga utama yang kita kenal sebagai ilmu Fisika, yang sangat menarik perhatian kaum mislim yang tujuan tidak lain melahirkan tujuan besar.
Yang pertama yaitu Optik, kaum muslimmempunyai perhatian khusus dalam mempelajari optik dan fenomena cahaya. Puncak dalam ilmu ini terjadi pada abad Islam keempat di kairo Mesir oleh Ibnu Al-Haytsam yang dikenal dengan nama lainnya Al-Hazen.  Al-Hazen menulis kitab Al-Manashir (thesurus Optical), salah satu karya paling terkemuka dibidang optik yang menerapkan metode eksperimental untuk mempelajari beberapa fenomena cahaya dan melakukan riset secara rinci tentang refreksi, refreksi dan berbagai jenis cermin dan juga termasuk cermin hiperbotik. Dua abad kemudian di Persia, oleh Quthib Al-Din Asy-Ayurazimenulis penapsiran terhadap kitab, Al-Manzhir.  Untuk pertama kalinya dalam ilmu pengetahuan, mereka menjelaskanalasan yang tepat tentang pembentukan pelangi yang disebabkan oleh fraksi dan refleksi.
Bidang Fisika kedua yang didalami kaum muslim adalah masalah gerak.
Dan ketiga bidang yang dipelajari oleh kaum muslim adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume. Gagasannya kemudiandikembangkan oleh para Fisikawan dan para ahli Matematika muslim sehingga muncul besar karangan mengenai hal ini, dan yang paling terkenal adalah karangan Al-Burani dan Al-Khazini[5].







C.     Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat dan Islam.
1.      Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat.
Kimia bekemabng sebagai ilmu pengetahuan di Barat baru pada Abad ke 17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode ilmiah yang terdiri dari serangkaian proses yang dimulai dengan aktivitas pengamatan  yang menghubungkannya dengan kenyataan, mengmukakan dengan kenyataan, mengemukakan perkiraan (hipotesis), menguji perkiraan dengan percobaan selanjutnya dan akhirnya menarik kesimpulan yaitu dengan melakukan penyelidikan secara kuintitatif dengan pembakaran zat-zat seperti timah, besi dll. Hipotesisnya menyatakan hasil pembakaran mempunyai masa lebih besar dari pada zat semula dan menarik kesimpulan bahwa pada pembakaran ada suatu zat diambil dari udara. Dan banyak penelitian-penelitian lain yang bersifat eksperimen,  disamping memberikan keuntungan juga memberikan resiko. Untuk itu arah perkembangan ilmu pengetahuan alam harus dilandasi oleh nilai-nilai luhur kemanusiaan[6].

2.      Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Islam.
Islam sangat menganjurkan pemeluknya untuk mempelajari alam semesta dan isinya secara seksama. Dalam disiplin Ilmu Kimia misalnya, al-Razi dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia sekaligus ahli fisika. Pengakuan ini datang dari ahli Barat, Joseph Kneller sebagai mana dikutip Nircholish Madjid:
Pada abad kedelapan, ahli Fisika al-Razi meletakkan dasar-dasar  ilmu kimia dengan menyusun pengetahuan kimiawi disertai penolakan tentang penggunaannya yang tersembunyi. Sebagai penemu klasifikasi binatang, tumbuhan, mineral, ia menyusun katagore sejumlah substansi dan praktik kimiawi seperti distalasi dan kristalisasi.
Muslim dalam disiplin Ilmu Kimia sedemikian jelas.disamping bukti diatas, ada juga bukti, yakni banyak terdapat kosa kata Arab yang digunakan dalam Ilmu Kimia dan juga ilmu pengetahuan alam lainnya yaitu al-kohol, alchemy, alcove, elixir dan sebagainya.
Dengan demikian, sesungguhnya Islam tidak anti Ilmu pengetahuan, apapun Ilmu pengetahuan itu, asal saja bermanfaaat bagi kemanusiaan, baik kemamfaatan dalam menunjang tugas-tugas maupun tugas-tugasnya selaku hamba tuhan.



Dengan mana Allah telah menegaskan pada surah Fushilat ayat 53 yang mana artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda(kekuasaan) kamidi segenap penjuru (alam semesta) dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi diri mereka bahwa Al-Qur’an itu Adalah benar.dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya dia menyaksikan segala sesuatu).
Maka jelas islam dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa Islam sangat mendorong ummatnya untuk mempelajari Ilmu pengetahuan, dan sesungguhnya Islam tidak mengenal dikhotomi ilmu dunia dan ilmu akhirat, ilmu umum dan ilmu agama[7].





























BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Barat. berbagi pendapat yang mengungkapkan asal mula kehidupan di Bumi, yaitu: (1)Generation Spontanea (2) Omme vivum Ex Ovo (3) Teori Urai (4) Teori Oparin-Haldane
Sedangakan Darwi dan herbert Spencer berpendapat bahwa manusia adalah binatang menyusui yang cerdas, yang pertumbuhannya berlangsung melalui satu proses evolusi dari tingkat rendah sampai ketingkat yang lebih tinggi.
Perkembangan Ilmu Biologi dari sudut pengetahuan Islam. Hakikat manusia dalam islam adalah bahwa pertama, manusia merupakan wakil (khalifah) Allah, sekaligus juga sebagai hambanya. Kedua, sebagai wakil, manusia memegang amanat untuk mengelola alam dan segala isinya.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Barat, Melalui eksperimen yang berulang-ulang dan membutuhkan waktu yang panjang terhadap fenomena energi, isaac Newton akhirnya menemukan hukum Newton yang hanya berlaku mekanika yang memiliki kecepatan rendah atau disebut sebagai mekanika klasik.
Perkembangan Ilmu Fisika dari sudut pengetahuan Islam. Ada tiga utama yang kita kenal sebagai ilmu Fisika yaitu Yang pertama yaitu Optik, kedua adalah masalah gerak, Dan ketiga adalah masalah tentang berat ukuran, serta tradisi Archimedes yang menyangkut penentuan berat spesifik pengukuran berat dan volume.
Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Barat, Kimia bekemabng sebagai ilmu pengetahuan di Barat baru pada Abad ke 17 setelah Antoine Lauzent Lavoisier melalui metode ilmiah.
Perkembangan Ilmu Kimia dari sudut pengetahuan Islam, dalam disiplin Ilmu Kimia misalnya, al-Razi dikenal sebagai bapak Ilmu Kimia sekaligus ahli fisika
Dengan demikian, sesungguhnya Islam tidak anti Ilmu pengetahuan, apapun Ilmu pengetahuan itu, asal saja bermanfaaat.

B.   Saran
Pada makalah ini terdapat banyak kekurangan, baik dari segi susunan kata, penulisan dan lain sebagainya. Maka kami sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan kami.Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan semoga dengan kritik dan saran yang di berikan bisa kami jadikan pelajaran untuk  memperbaiki makalah kami kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto Rudy, MM. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan: .2010.
Susanto Edi, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan:Stain pamekasan Press. 2006.
Nur Hidayati. Maman Abd. Djalien. Ilmu alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budya Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009.
Aly Abdulla. Rahma Eny. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksana. 2013.
Mas’ud Ibnu. Paryono Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009.



[1] Rudy Haryanto, MM. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan: .2010. Hal. 54-55.
[2] Edi Susanto, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan:Stain pamekasan Press. 2006. Hal. 26-28.
[3] Hidayati, Nur. Djalien, Maman Abd. Ilmu alamiah dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budya Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia. 2009. Hal. 46
[4] Edi Susanto, M. Phil.I. Ilmu Alamiah Dasar. Pamekasan: Stain Pamekasan Press. 2006. Hal. 29-30
[5] Drs. Abdulla Aly. Ir. Eny Rahma. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksana. 2013. Hal. 107-108
[6] Ibnu Mas’ud. Joko paryono. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009. Hal. 197
[7] Ibnu Mas’ud. Joko paryono. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung: CV. Pustaka Setia. 2009. Hal. 199
0 Komentar untuk "Perkembangan ilmu Biologi, fisika, Kimia baik dari sudut ilmu pengetahuan barat maupun Islam"

Easy Get Money

Entri Populer

Back To Top