ca-app-pub-7044437663567666/2222590119

Click Here. Get Money

Perkembangan manusia










BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan  perkembangan, dari mulai dia lahir sampai meninggal. Perkembangan sendiri dapat diartikan sebagai proses pertumbuhan manusia dari pertama dilahirkan sampai dia meninggal. Dan berbagai perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia hidup. Untuk mencapai tujuan ini, maka realisasi diri atau yang biasa disebut “aktualisasi diri” adalah sangat penting. Namun tujuan ini tidak pernah statis. Tujuan dapat dianggap sebagai suatu dorongan untuk melakukan sesuatu yang tepat untuk dilakukan, untuk menjadi manusia seperti yang diinginkan baik secara fisik maupun psikologis.
Perkembangan manusia ini merupakan disiplin ilmu yang salah satu tujuannya adalah pendidikan. Dan jika kita bicara tentang pendidikan maka, unsurnya yang mutlak ialah manusia itu sendiri. Nah dalam hal ini kajian atau teori-teori mengenai perkembangan manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan. Baik perkembangan itu secara fisik atau secara psikologis. Dengan begitu akan menjadi perkembangan bagi pendidik dalam memilih dan memberi materi pada anak didiknya pada tiap tingkat perkembangan.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas, yaitu :
1.      Apa yang perlu kita ketahui tentang perkembangan manusia?
2.      Bagaimanakah tahap-tahap perkembangan manusia itu?
3.      Apa tujuanmempelajari perkembangan manusia?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian perkembangan manusia
2.      Mengetahui tahapan-tahapan perkembangan manusia
3.      Dapat memahami hal-hal yang terjadi dalam perkembangan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Perkembangan (development) adalah hasil dari interaksi kompleks antara pengaruh biologis dan lingkungan. Kita bisa memperkirakan sendiri bahwa yang disebut perkembangan adalah serangkaian perubahan yang bergerak maju dalam pola yang terukur sebagai hasil interaksi anatara faktor biologis dan lingkungan. [1]
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses pematangan dan pengalaman. Seperti yang dikatakan oleh Van den Daele “perkembangan berarti perubahan secara kualitatif“ (114). Ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.[2]
Maka dari dua pengertian perkembangan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan manusia adalah suatu proses dari pertumbuhan manusia dari angka yang lebih rendah ke angka yang lebih tinggi. Yakni mulai dari embrio sampai proses-proses selanjutnya.

B.     Proses Penciptaan Manusia
Islam dengan kitab sucinya Al-Qur’an memiliki banyak kemukjizatan, salah satu diantaranya adalah adanya petunjuk yang detail mengenai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam Al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Teori-teori ilmu pengetahuan modern identik dengan apa yang ada di Al-Qur’an. Salah satu firman Allah SWT. dalam Q.S. Fushshilat ayat 53 yang artinya :

                                                                       

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (فصلت :53 )
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”
Al-Qur’an adalah merupakan kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian, ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail kebenaran yang sama terhadap beberapa masalah alami, kedokteran dan geografi yang kesemuanya menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an serta kedudukannya sebagai wahyu dari Allah SWT.
Manusia selalu ingin tahu dan gemar mencari tentang asal-usul dan permulaan dari adanya sesuatu. Bagi para biologi zaman dulu kehidupanlah yang menjadi objeknya, sehingga mereka membuat pertanyaan ”Apakah hidup itu ?” dan “Darimanakah asalnya kehidupan ?”.
Kemudian muncullah anggapan-anggapan pemikiran tentang asal-usul kehidupan, anggapan kuno yang pertama dikemukakan oleh Aristoteles dengan teorinya abiogenesis atau generatio spontanea  menjelaskan bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja dari benda mati.
Seiring berjalannya waktu, muncullah teori baru yang dikenal nama Omne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup, dari teori ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan sebelumnya. Akan tetapi teori ini belum bisa memberi jawaban dari pertanyaan tentang asal mula kehidupan pertama di bumi ini, hal ini karena teori diatas hanya menerangkan perkembangan makhluk hidup sesudah adanya makhluk tersebut.
Kita telah mengetahui bahwa telah ada kehidupan di bumi ini pada zaman dulu dari berbagai fosil yang telah ditemukan. Berdasarkan usia fosil-fosil itu, kehidupan di bumi dibagi menjadi beberapa zaman. Karena begitu luasnya ilmu pengetahuan yang terkandung didalam ilmu biologi, para ahli pun membagi cabang-cabangnya agar mempermudah mempelajarinya, cabang-cabang ilmu biologi tersebut yaitu :
a.       Botani; mempelajari tentang tmbuh-tumbuhan.
b.      Zoologi; mempelajari tentang hewan.
c.       Morfologi; mempelajari tentang bentuk dan struktur luar makhluk hidup.
d.      Anatomi; mempelajari tentang bentuk dan struktur dalam makhluk hidup.
e.       Fisiologi; mempelajari tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup.
f.        Sitologi; mempelajari tentang sel secara mendalam.
g.       Histologi; mempelajari tentang jaringan-jaringan organ secara mendalam.
h.       Palaentologi; mempelajari tentang makhluk-makhluk hidup masa lampau.
Selama berabad-abad manusia mencari jawaban tentang asal-usulnya, dengan berbagai fosil dan artefak yang telah ditemukan, mereka menerka-nerka awal kehidupan, tapi mereka hanya mendapatkan sebuah anggapan yang tak tentu kebenarannya. Al-Qur’an memberi jawabannya dengan jelas dari pertanyaan diatas, yaitu Q.S. Al-Anbiya’: 30;
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍحَيٍّ
Artinya : “Dan kami menjadikan setiap yang hidup dari air,”(Q.S. Al-Anbiya’:30)

وَاللهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِن مَّاءٍ
Artinya :Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air” (Q.S. An-Nur:45)
          Kemudian makhluk-makhluk berkembang biak dan proses kejadian makhluk pun berubah menjadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur. Hal ini sesuai sesuai dengan teori omne vivum ex ovo dan omne ovum ex vivo.
            Sebenarnya ayat-ayat Al-Qur’an telah menerangkan kepada kita tentang awal terjadinya kehidupan di bumi, serta proses-proses alam lainnya, misalnya;
اِنَّ اللَهَ فَالِقُ الحَبِّ وَالنَّوَى يُخْرِجُ اْلحَيِّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ذَا لِكُمُ اللَهُ فَأَنَّى تُؤْفَكُوْنَ
Artinya : “Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji Buah-buahan, Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (Q.S. Al-An’am [6]: 95).[3]
            Sejarah proses penciptaan manusia dalam Al-qur’an menjadi salah satu hal yang di akui oleh agama lain sebagai pengetauan yang benar alias fakta. Berdasarkan kitab suci al-qur’an yang di jabarkan dalam kitab tafsir, yaitu sebagai berikut:
“Ketika Allah berfirman kepada para malaikat bahwa Ia akan menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi, malaikat melakukan protes kepada Allah. Mereka mengerti bahwa manusia nantinya bisa membuat kerusakan di bumi dan membuat bumi menjadi hancur. Sementara Allah sendiri bermaksud menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Allah menjawab protes dari malaikat bahwa Allah mempunyai maksud tersendiri menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Meski manusia bisa membuat bumi hancur dan rusak, tapi manusia pula yang bias membuat bumi kembali indah seperti semula.”
a.       Manusia Pertama di Dalam Al-Qur’an/ tahapan primordial
فخلق الله تعالى ادم من اديم الأرض اي وجهها بان قبض منها قبضة من جميع الوانها وعجنت بالمياه المختلفة وسواه ونفخ فيه الروح فصار حيوانا حساسا بعد ان كان جمادا
            Kemudian Allah menjadikan Nabi Adam dari berbagai jenis tanah, kemudian dicampur dengan air yan berbeda-beda pula lalu ditiupi ruh maka jadilah Nabi adam  sebagai hewan yang punya perasaan setelah tanah itu mengeras.[4] Maka  Nabi Adam sebagai manusia. Namun Nabi Ada oleh Allah tidak langsung di tempatkan di bumi tapi Nabi Adam ditempatkan di surga.
            Nabi Adam diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shol (tanah liat). Min hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang di bentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut.(Q.S Al-An’am(6):2, Al-hijr (15): 26, 28, 29, Al-Mu,minun (23):12, Ar-Ruum (55):4).
Allah tidak menginginkan Nabi Adam hidup sedirian. Apalagi pada dasarnya segala sesuatu di dunia ini yang diciptakan oleh Allah selalu berpasangan. Allah kemudian menjadikan istri untuk Nabi Adam untuk menemani dirinya hidup di surge dan menjadi khalifah di bumi. Yaitu dengan cara mengambil rusuk Nabi Adam yang kiri kemudian dijadikanlah Siti Hawa sebagai istri Nabi Adam.
       
b.      Manusia Kedua di Dalam Al-Qur’an/ tahapan biologi
Manusia diciptakan dari intisari tanah yang dijadikan air mani (Nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian di balut dengan tulang-belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh. (Q.S. Al-Mu’minuun (23):12-14). Hadits yang di riwayatkan Bukhari Muslim menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari mudghah.
Sebelum proses pembuahan terjadi, 250 juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu menuju sel telur yang jumlahnya hanya satu setiap siklusnya. Sperma-sperma melakukan perjalanan yang sulit di tubuh wanita sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi wanita yang berbelok-belok, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma, gerakan menyapu dari dalam saluran reproduksi wanita, dan juga gaya gravitasi yang berlawanan. Sel telur hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja. Intinya bahan manusia bukan mani seluruhnya akan tetapi hanya sebagian kecilnya saja.
Setelah lewat 40 hari air mani itu akan menjadi segumpal darah (‘alaqah), ketika sperma laki-laki bergabung dengan sel telur, maka terbentuk sebuah sel tunggal yang dikenal sebagai “zigot”, zigot ini akan segera berkembang biak dengan cara membelah diri hingga akhirnya menjadi segumpal daging. Dan hal ini dapat dilihat oleh manusia dengan menggunakan mikroskop.
Zigot ini melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan seperti ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting  dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
Setelah itu maka terbentuklah tulang belulang dan otot yang membungkusnya. Para ahli embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara bersamaan. Karenanya sejak lama banyak orang menyatakan bahwa ayat ini bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Namun penelitian canggih dengan mikroskop yang dilakukan menggunakan perkembangan tekhnologi baru telah mengungkap bahwa pernyataan Al-Qur’an adalah benar kata demi katanya. [5]
C.     Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Tahap-tahap perkembangan maanusia terjadi dalam dua fase, yaitu:
a.       Fase embrionik (sebelum masa kelahiran)
Pada fase ini di awali dengan proses pembuahan, seperti yang telah diuraikan di atas.
b.      Fase pasca embrionik
1)      Balita
Bayi mempunyai kaki tapi masih belum bias berjalan  dan mempunyai tangan namun belum bias memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI (air susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya, seperti tangan, kepala, dan mulut. Organ-organ tersebut akan semakin matang pada masa anak-anak.
2)      Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ reproduksi. Pada umumnya organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan anak laki-laki.
Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya payudara, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak laki-laki adalahtampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, dan mimpi yang di iringi dengan keluarnya sperma. Penyebab munculnya pubertas adalah karena hasil kerja hormone estrogen yang dihasilkan ovarium(pada perempuan), dan testosteron yang dihasilkan testis (pada laki-laki). Akibatnya organ-0rgan reproduksi berfungsi dan tubuh mengalami perubahan.
3)      Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dalam perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai ukuran maksimal. Dan tinggi badan akan berhenti pada usia dua puluh tahunan. Selama masa dewasa pemahaman terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, belajar, membina hubungan social dan terus berprestasi.
4)      Masa Tua    
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60-65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun dan kecerdasan menurun pula. Bahkan pada usia ini sudah mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit malakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan melakukan aktivitas seperti biasanya.[6]
Arnold Gesell, seorang tokoh maturasionis terkemuka dalam psikologi perkembangan, menulis karya-karya yang menyajikan pendekatan yang unik dalam studi perkembangan manusia. Sebagai seorang dokter, Gesell meyakini bahwa tahap-tahap perkembangan ditentukan oleh sejarah biologi dan evolusi spesies manusia. Dengan kata lain, perkembangan organisme dikendalikan sepenuhnya oleh sistem-sistem biologis dan proses pematangan (maturation). Meskipun lingkungan memberikan pengaruh tertentu, namun hal itu hanya memainkan peran pendukung saja dan bukan merupakan pendorong perubahan.
Gesell yakin bahwa pengaruh terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan organisme menusia adalah faktor biologi. Ia meringkas teori ini ke dalam lima prinsip khas perkembangan, yang kemudian ia terapkan pada perilaku manusia. Kesemua prinsip ini berpegang pada asumsi bahwa perlu ada struktur oraganisme terlebih dulu sebelum kejadian diluar organisme itu bisa berpengaruh terhadap perkembangannya.[7]








        BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
·        perkembangan manusia adalah suatu proses dari pertumbuhan manusia dari angka yang lebih rendah ke angka yang lebih tinggi. Yakni mulai dari embrio sampai proses-proses selanjutnya.
·        Omne vivum ex ovo dan Omne ovum ex vivo, artinya bahwa makhluk hidup itu berasal dari telur dan semua telur berasal dari makhluk hidup, dari teori ini dapat disimpulkan bahwa kehidupan dapat terjadi karena telah ada kehidupan sebelumnya.
·       وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍحَيٍّ
Artinya : “Dan kami menjadikan setiap yang hidup dari air,”(Q.S. Al-Anbiya’:30)

·        Allah menjadikan Nabi Adam dari berbagai jenis tanah, kemudian dicampur dengan air yan berbeda-beda pula lalu ditiupi ruh maka jadilah Nabi adam  sebagai hewan yang punya perasaan setelah tanah itu mengeras.
·        Manusia diciptakan dari intisari tanah yang dijadikan air mani (Nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim. Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian di balut dengan tulang-belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh. (Q.S. Al-Mu’minuun (23):12-14).
·        Bahan manusia bukan mani seluruhnya akan tetapi hanya sebagian kecilnya saja.
·        Tahap-Tahap Perkembangan Manusia
Tahap-tahap perkembangan maanusia terjadi dalam dua fase, yaitu:
1)      Fase embrionik (sebelum masa kelahiran)
2)      Fase pasca embrionik (setelah  masa kelahiran), yaitu: balita, remaja, dewasa, dan masa tua.

A.     Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi tehnik pidato pada makalah kami, tentunya banyak kekurangan dan ketidak efektifan  karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh. Berhubungan dengan selesainya makalah ini kami penulis sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Dan semoga pembahasan dalam makalah ini sangat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.






























DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth b. Hurlock, Psikologi Perkembangan, Jakarta, Erlangga, 1980.
Hermanto Halil, IAD/ISD/IBD Dalam Perspektif Islam, Pamekasan, Duta Media, 2015.     
http://infounik92.blogspot.in/2013/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-al.html.
Imam Jalalain, Tafsir Al-Qur’anil Adlim, Surabaya, Darul Jawahir, 2013.
Neil J. Salkind, Teori-Teori Perkembangan Manusia, Bandung, Nusa Media, 2009.














[1] Neil J. Salkind, Teori-Teori Perkembangan Manusia, (Bandung: Nusa Media, 2009), hlm 2.
[2]Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, 1980), hlm 3.
[3] Hermanto Halil, IAD/ISD/IBD Dalam Perspektif Islam, (Pamekasan: Duta Media, 2015), hlm 38.
[4] Imam Jalalain, Tafsir Al-Qur’anil Adlim, (Surabaya: Darul Jawahir, 2013), hlm 6.
[5]  http://infounik92.blogspot.in/2013/12/proses-penciptaan-manusia-menurut-al.html
[6] http://www.belajarbagus.com/2015/03/tahap-tahap-perkembangan-manusia.html
[7] Neil J. Salkind, Teori-Teori Perkembangan Manusia, (Bandung: Nusa Media, 2009), hlm 2.
0 Komentar untuk "Perkembangan manusia"

Easy Get Money

Entri Populer

Back To Top