ca-app-pub-7044437663567666/2222590119

Click Here. Get Money

pentingnya dan tujuan membaca

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang tulis oleh seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung. Banyak orang mengatakan bahwa buku merupakan gudang ilmu. Mengapa demikian? Karena buku itu sendiri dapatmembuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya informasi ynag ada dalam negeri, melainkan informasi tententang dunia, bahkan alam semista.
Namun sangat di sayangkan, pada zaman modern sekarang ini, jarang kita temukan remaja yang  gemar membaca.  Kebanyakan dari mereka lebih memiliki untuk bermain game, pergi kewarnet untuk bermain sosial media, nongkrong bersama teman-teman, atau sekedar jalan-jalan yang tidak berguna bersama teman keluar rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkal ini dan sikap gemar membaca, salah satu contohnya membaca buku novel. Itu tidak menjadi masalah selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang bermanfaat. Seperti membaca atau belajar
Namun pada kenyataannya, minat baca remaja sekarang ini sangatlah rendah. Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab rendahnya minat baca remaja. Salah satunya adalah karena semakin berkembangnya teknologi. Untuk itu perlu dilakukan berbagai cara dalam menanggulangi masalah ini.  Hal ini dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah maupun oleh pelajar itu sendiri.




1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa tujuan membaca?
2.      Apa yang menyebabkan muncuknya masalah kurang membaca dikalangan membaca?
3.      Apa faktor penyebab rendahnya minat membaca dikalangan remaja?
4.      Bagaimana cara meningkatkan minat membaca remaja?
5.      Apa mamfaat membaca?

1.3 Tujuan Masalah
     Berdasarkan rumusan masalah diatas makalah ini bertujuan untuk:
1.      Untuk mengetahui tujuan membaca
2.      Untuk mengetahui penyebab munculnya masalah kurang membaca dikalangan remaja
3.      Untuk mengetahui fakor penyebab rendahnya minat membaca remaja
4.      Untuk mengetahui cara meningkatkan minat membaca
5.      Untuk mengetahui mamfaat membaca

1.4 Manfaat
     Manfaat dari makalah ini adalah:
1.      Dapat meningkatkan kreatifitas.
2.      Dapat mengembangkan pemikiran untuk selalu membaca.
3.      Dapat meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya membaca.
4.      Dapat menyegarkan fikiran dari keruncuan dan menyelamatkan waktu agar tidak sia-sia.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Membaca
Membaca merupakan serangkaian kegiatan fikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami suatu informasi melalui indra penglihatan dalam bentuk simbol-simbol rumit, yang disusun sedemikian rupansehingga mempunyai arti dan makna.
Membaca bukan hanya sekedar membaca, tetapi aktifitas ini mempunyai tujuan, yaitu untuk mendapatkan sejumlah informasi baru. Dibalik aktifiyas membaca, terdapattujuan yang lebih spesifik, yakni sebagi kesenangan, meningkatkan pengetahuan, dan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari tujuan akfitas membaca:
a.         Membca sebagai suatu kesenangan tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit. Aktifitas ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang. Aktifits yang termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, atau komk.
b.         Membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Seperti membaca buku pelajaran atau buku ilmiah.
c.         Membaca untuk dapat melakukan suatu pekerjaan atau profesi. Misalnya, membaca buku keterampilan teknis yang praktis atau buku pengetahuan umum (ilmiah populer)

2.2 Penyebab Munculnya Masalah Kurang Membaca Dikalangan Remaja
Remaja adalah masa dimana banyak mengalami perubahan, ataumasa pubertas. Masa dimana sedang mencari jati diri, dan merupakan generasi muda yang akan menjadi harapan bangsa dan uma. Maka dari itu, masa depan bangsa ada ditangan para generasi muda .
     Beberapa penyebab munculnya masalah kurang membaca dikalangan remaja:
Ø  Karena membaca bukan budaya masyarakat indonesia kita lebih terbiasa mendengar orang tua ataupun kakek nenek kita bercerita dan mendongeng ketimbang membaca buku cerita.
Ø  Pengaruh budaya dengar, tonton, dan media elktronek yang berkembang pesat. Anak tidak dibiasakannya mengisi waktu luang dengan membaca buku, bahkan tahan berlama-lama nonton tivi. Ada yang mengatakan bahwa budadya membaca di indonesia yang memperihatinkan ini karena kita langsung meloncat dari budaya lisan kegambar (televisi dan film). Sedangkan negara-nagara barat dimulai dari budaya bicara, baca, baru ke gambar.
Ø  Sisitem pepmbelajaran di idonesia belum membuat pelajar atau maha siswa harus membaca buku, mencari dan menentukan informasi lebih dari sumber yang di ajarkan sekolah.
Ø  Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas dangan harga yang terjangkau juga menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca. Hal itu di perparah minimnya perpustakaan di tempat-tempat umun yang mudah di jangkau. Juga kurang memadainya koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang ada. Termasuk, tidak meratanya penerbitan dan distribusi buku ke berbagai daerah.

2.3 Faktor Penyebab Rendahnya Minat Membaca Di kalangan Remaja
Kurangnya kegemaran membaca adalah menurunnya keinginan untuk menambah pengetahuan lewat jendela dunia berupa bacaan sebagai sumber informasi.
Rendahnya minat membaca pada rermaja dapat di pengaruhi oleh bebrapa faktor, di antaranya sebagai berikut:


A.  Lemahnya Sarana Pra Sarana Pendidikan
Salah satu faktor yang menyebabkan kamampuan membaca remaja tergolong rendah karena saea dan prasana pendidikan khususnya perpustakaan dengan buku-bukunya belum mendapat prioritas dalm penyelenggaraannya. Sedangkan kegiatan membaca membtuhkan adanya buku-buku yang cukup dan bermutu serta eksistensi perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran.
Faktor lain yang menghambat kegiatan membaca untuk mau membaca adalah kurikulum yang tidak secara tegas mencantumkan kegiatan memabaca dalam suatu bahan kajian, serta para tenaga kependidikan sebagai guru, dosen maupun para pustakawan yang tidak memberikan mutifasi pada anak-anak peserta didik bahwa membaca itu penting untuk menambah ilmu pengetahuan, meltih berfikir kritis, menganalisis persoalan dsb.
Kurangnya pengelolaan perpustakaan dan kolesi buku di hampir semua sekolah pada semua jenis jenjang pendidikan, kondisi perpustakaannya masih bekum memenuhi standar sarana dan prasana pendidikan . perpustakaan seklah belim sepenuhnya perfubgsi. Jumlah buku-buku perpustakaan jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basisi pendidikan, ssrta peralatan dan tenaga yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Padahal perpustakaan sekolah merupakan sumber membaca dan sumber pelajar sepanjang hayat yang fial dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
B.  Kemajuan Teknologi
Minat baca remaja yang rendah dewasa ini disebabkan oleh faktor, perkembangan teknologi dan pusat-pusat informasi yang lebih menarik, perkembangan tempat-tempat hiburan (entertainment), acara televisi. Sehingga setatus dan kedudukan perpustakaan, serta citra perpustakaan dalam pandangan remaja sangat rendah. Hal ini secara lebih luas, dengan meningok sendi-sendi budaya masyarakat yang padadasarnya kurang mempunyai kandasan budaya baca, atau pewarisan secara intelektual. Masyarakat dalam memberikan sesuatu termasuk cerita-cerita terdahulu lebih mengandalkan budaya tutur dari pada tullisan. Latar budaya lasian itulah yang agaknya menjadi salahsatu penyebab lemahnya budaya baca remaja, termasuk minat pada pustaka dan perpustakaan dalam memenuhi kbutuhan informasi dan ilmu pengetahuan.
C.    Kurangnya Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Rendahanya minat baca dikalangna remaja dapat disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak mendukung, terutama dari orang tua yang tidak mencontohkan kegemaran membaca kepada anak-anak mereka. Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua terhadap kegiatan ank-anaknya. Hal ini dapat dikaitkan pula dengan konsep pendidikan yang diterapkan dan dipahami orang tua. Sementara terkait dengan fasilitas, minimnya ketersediaan bahan baca dirumah juga dapat juga dapat membuat anak kurang berminat pada kegiatan membaca karena tidak ada atau kurangnya sumber bacaan yang tersedia dirumah selain dari sisi keluarga, terdapat jauga pengarih dari lingkungan. Karena pengaruh aaakan yang begitu kuat dari lingkungan atau teman, rremaja lebih memilih bermain degan teman-temannya dibanding membaca buku. Dan terakhir, ketersediaan waktu yang kurang, membuat remaja kurang  berminat untuk membaca. Seperti kondisi beberapa informan remaja yang bersekolah dengan sisitem full day school, tentu sebegian besar waktu dalam sehari sudah banyak dihabiskan disekolah. Kesempatan memiliki waktu  luang yang terbatas. Apalagi jika masih ada kegiatan-kagiatan rutin yang mereka jalani seteh pulang sekolah. Kalaupun masih ada sisa waktu, mereka labih memanfaaatkan untuk bersantai dan meleas lelah.
Rendahnya minat baca remaja, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait jauga pada benyak hal yang saling berhubungan. Misalnya, mintal remaja dan lingkungan kelurga atau masyarakat yang tidak mendukung. Orang kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca remaja karena  serbuan media informasi dan hiburan eletronik. Sementara dipelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang membaca. Sebab, disamping lingkungan atau tradisi membaca tidak tercipta. Orang lebih suka ngerumpi atau menonton acara televisi.
Rendahnya minat baca dapat berdampak buruk, baik bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan negara.
A.       Bagi diri sendiri
Buruknya kemampuan membaca sistem remaja berdampak pada kurangya kemampuan mereka dalam penguasaan bidang ilmu pengetahuan dan matematika, menurunnya perestasi yang diraih, dan menyebabkan buta huruf. Sein itu penurunan minat baca dikalangan remaja mengakibatkn, rata-rata nilai ujian nasional enam mata pelajaran yang di ujikan pada setiap sekolah dibawah standar minimal kululusan, dan hanya beberapa mata pelajaran saja yang nilainya diatas standar minimal kelulusan.
B.       Bagi masyarakat, bangsa dan negara
Apabila rendahnya minatdan kemampuan membaca remaja, maka dalam oersaingan global kita akan selalu ketinggalan dengan sesama negara berkembang, apalagi dengan negara-negara maju lainnya. Kita tidak akan mampu mengatasi segala persoalan sosial, politi, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Selama sumber daya manusia tidak kompetitif, karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, akibat lemahnya kemaun dan kemampuan membaca. Penurunan minat membaca juga berpengaruh terhadap daya saing tenaga keja indinesia yang menduduki urutan yang ke-46 di dunia.

2.4 Cara Meningkatkan Minat Baca Dikalangan remaja
A. Sistem Pendidikan Nasional dan Kurikulum.
            Sisitem pendidikan nasional yang teraturdiatur dengan UU NO. 20 Th 2003 diharapkan dapat memberikan arah agar tujuan pendidikan ditanah air semakin jelas dalam mengembangkan kemampun potensi terwujudnya sumber daya manusia yang kompetitif dalam ere globalisasi. Sehingga bangsa indonesia tidak selalu ketinggalan dalam kecerdasan intelektual. Oleh sabeb itu penyelenggaraan pendidikan harus memnuhi bebrapa perinsip antara lain:
1.    Sebagai suatu proses pembudayaan dan memperdayakan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
2.    Mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung.
Kedua prinsip diatas harus saling bergayut. Artinya dalam proses pemberdayaan peserta didik sepanjang hayat, harud di isi dengan kegiatan pengembangan budaya membaca, menulis dan berhitung. Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi hususnya dalam bahan kajian bahasa indonesia harus dengan kegiatan pengembangan budaya membaca dan menulis dengan alokasi waktu yang cukup
memberi kesempatan banyak untuk membaca. Demikian pula dalam bahan kajian seni dan budaya, cakupan kagiatan menulis harus jelas berimbang dengan kegiatan menggambar atau melukis, menyanyi dan menari, kegiatan membaca dan menulis tidak saja menjadi perioritas dalam bahan kajian bahasa, kajian seni dan budaya, tetapi hendaknya juga secara implisit, harus tercantum dalam bahan-bahan kajian lainnya.
B.   Paradigma Tenaga Kependidikan
Guru, dosen maupun para pustakawan sekolah sebagai tenaga kependidikan, harus merubah mekanisme peroses pembelaran menuju membaca sebagai suatu sistem belajar sepanjang hayat. Setiap guru, dosen dalam semua bahan kajian harus adpat memainkan perannya sebagai motifator agar paraa peserta didik bergairah untuk banyak membaca buku-buku penunjang kurikulum pada bahan kajian masing-masing. Misalnyadengan memberi tugas-tugas rumah setiap kali selesai pertemuan dalam proses pembelajaran dengan sistem reding drill secara continu maka membaca akan menjadi kebiasaan peserta didik dalam belajar. Pustawan pada perpustakaan sekolah yang di dukung oleh para guru kelas sedapat mungkin mencitakan kemauan para peserta didik untuk banyak membaca dan meminjam buku-buku di perpustakaan.

C.   Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Yang Baik
Perputakaan merupak salah satu sumber belajar yang sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar, jika dakaitkab dengan proses belajar mengajar disekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktifitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.  Melalui penyediaan perpustakaan siswa dapat berintraksi dan terlibtat langsung baik secara fisik maupun mintal dalam proses belajar (darmono, 2001:2). Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan menunjang kegiatan belajar mengajar sisiwa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan disekolah.
D.   Motivasi Guru dan Keluarga.
Pada dasarnya, pihak sekolah atau guru etanggung jawab ikut menumbuhkan minat baca dari bagi siswa. Karena darisanalah sumber kreatifitas siswa akan muncul. Sekolah harus mengajar anak-anak ber[pikir melalui budaya belajar yang menekankan pada memahami materi. Selain itu, juga keluarg aharus mendukung, terutama dari orang tua anak-anak yang harus mencontihkan kegemaran membaca kepada anak-anak merelka. Selain tiu, orang tua juga harus memperhatikan dan mengawasi terhadap kegiatan anak-ananknya. Sementara terkait dengan fasilitas, ketersediaan bahan bacaan dirumah juga dipenuhi agar membuat anak berminat pada kegiatan membaca karena sumber bacaan yang tersedia dirumah.

2.5    Mamfaat Membaca
Beberapa mamfaat yang bisa kita dapatkan hanya meluangkan dengan waktu untuk membaca. Yaitu:
1.    Melatih otak
Dengan sering membaca, secara tidak langsung dapat malatih otak dan pikiran kita. Otak ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam.
2.    Menjauhkan Risiko penyakait Al-zheimer (pelupa).
Membaca dapat langsung meningkatkan daya ikat otak saat membaca, otak akan dirangsang dan distimulasi seacara teratur sehingga dapat membantu mencegah gangguan pada otak.
3.    Meningkatkan konsentrasi
Siapapun yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih fokus dan berkonsentrasi, serta memiliki kemampuan yang penuh perhatian dan praktis dalam kehidupan. Selain itu, dapat mengembangkan keterampilan objektifitas dan pengambilan keputusan.
4.    Sarana refleksi dan pengembangan diri
Lewat membaca, kita bisa mempelajari bagai mana cara orang lain dalam mengembangakan diri sehingga bisa kita jadikan bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita melakukan sesuatu.
Jadi jangan hanya menghabiskan waktu bejam-jam untuk menontin televisi, bermain game, computer atau bersosial midia saja, tetapi juja luangkan waktu untuk membaca buku. Kebiasaan baik itu tidak hanya akan menyegarkan pikiran tetapi juga memberi mamfaat untuk kesehatan dan kehidupan.













BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa: tujuanmembaca adalah sebagai suatu kesenangan yang dapat meningkatkan pengetahuan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan yang tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit dan mendapatkan sejumlah informasi yang baru. Ada beberapa peyebab  munculnya masalah kurang membaca dikalangan remaja:
a.    Karena membaca bukan budaya masyarakat indonesia
b.    Pengaruh budaya dengar, tonton, dan media eletronik yang berkembang pesat
c.    Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas.
Faktor penyebab rendahnya minat membaca remaja adalah
a.    Lemahnya sarana prasarana pendidikan
b.    Kemajun teknologi
c.    Kurangnya dukungan kelurga dan lingkungan.
Cara meningkatkan minat membaca adalah
a.    Sistem pendidikan nasional dan kurikulum
b.    Paradigma tenaga kependidikan
c.    Pengelolaan perpustakaan sekolah yang baik.
Beberapa manfaat yang kita dapatkan hanya meluangkan dengan waktu untuk membaca yaitu:
a.    Melatih otak
b.    Menjauhkan resiko penyakit Al-zheimer (pelupa)
c.    Meningkatkan konsentrasi
d.   Sarana refleksi dan pengembangan diri .



3.2 Saran
Makalah ini agar dapt dijadikan sebagai bahan sosialisasi, serta dapat juga untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Marilah kita meningkatka kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca akan memberikan kita manfaat yangsangat besar. Sebaiknya sekolah membuat progaram mambaca bagi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar gemar membaca dan menjadikan sebagaikebutuhan. Selain itu, perlunya dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca remaja, terutama oleh pihak keluarga dan sekolah.






















DAFTAR PUSTAKA

Wicaksana, galuh. 2011. Buat Anakmu Gila Baca. Jogjakarta: Buku Biru.

http: // Ekanatasari. Blogspot. Com / 2012/10/ Kurangnya Kegemaran Membaca Dikalangan Remaja SMA

http: // SMK I Unaaha. Blogspot. Com /2013/11/ Upaya Meningkatkan Minat Baca Dikalangan Remaja

http: // Hiwaitsme. Blogspot. Com /2013/12/ Mengembangkan Minat Baca Masyarakat

http: // Salsaaner. Wordpress. Com /2014/03/12/ Pentingnya Membaca Dikalangan Remaja

http: // Dni Saulh. Blogspot. Com /2014/09/ Makalah Rendahnya Minat Baca Dikalangan Remaja

http: // Lifestyle. Kompasiana. Com / Hobi /2014/Mamfaat Membaca


0 Komentar untuk "pentingnya dan tujuan membaca"

Easy Get Money

Entri Populer

Back To Top