BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Membaca
adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang tulis oleh
seseorang. Semakin banyak membaca, semakin banyak pula informasi yang kita
dapatkan, walaupun terkadang informasi itu kita dapatkan secara tidak langsung.
Banyak orang mengatakan bahwa buku merupakan gudang ilmu. Mengapa demikian?
Karena buku itu sendiri dapatmembuka wawasan yang sangat luas. Tidak hanya
informasi ynag ada dalam negeri, melainkan informasi tententang dunia, bahkan
alam semista.
Namun sangat di sayangkan, pada zaman
modern sekarang ini, jarang kita temukan remaja yang gemar membaca. Kebanyakan dari mereka lebih memiliki untuk
bermain game, pergi kewarnet untuk bermain sosial media, nongkrong bersama
teman-teman, atau sekedar jalan-jalan yang tidak berguna bersama teman keluar
rumah. Tapi, masih ada juga sebagian dari mereka yang menanamkal ini dan sikap
gemar membaca, salah satu contohnya membaca buku novel. Itu tidak menjadi masalah
selagi mereka masih dapat memanfaatkan waktu luang dengan mengisi hal-hal yang
bermanfaat. Seperti membaca atau belajar
Namun pada kenyataannya, minat baca
remaja sekarang ini sangatlah rendah. Banyak sekali faktor yang menjadi
penyebab rendahnya minat baca remaja. Salah satunya adalah karena semakin
berkembangnya teknologi. Untuk itu perlu dilakukan berbagai cara dalam
menanggulangi masalah ini. Hal ini dapat
dilakukan melalui lingkungan sekolah maupun oleh pelajar itu sendiri.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa tujuan membaca?
2. Apa yang menyebabkan muncuknya masalah
kurang membaca dikalangan membaca?
3. Apa faktor penyebab rendahnya minat
membaca dikalangan remaja?
4. Bagaimana cara meningkatkan minat
membaca remaja?
5. Apa mamfaat membaca?
1.3 Tujuan
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas makalah
ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui tujuan membaca
2. Untuk mengetahui penyebab munculnya
masalah kurang membaca dikalangan remaja
3. Untuk mengetahui fakor penyebab
rendahnya minat membaca remaja
4. Untuk mengetahui cara meningkatkan minat
membaca
5. Untuk mengetahui mamfaat membaca
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah:
1. Dapat meningkatkan kreatifitas.
2. Dapat mengembangkan pemikiran untuk
selalu membaca.
3. Dapat meningkatkan pengetahuan tentang
pentingnya membaca.
4. Dapat menyegarkan fikiran dari keruncuan
dan menyelamatkan waktu agar tidak sia-sia.
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan
Membaca
Membaca merupakan
serangkaian kegiatan fikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk
memahami suatu informasi melalui indra penglihatan dalam bentuk simbol-simbol
rumit, yang disusun sedemikian rupansehingga mempunyai arti dan makna.
Membaca
bukan hanya sekedar membaca, tetapi aktifitas ini mempunyai tujuan, yaitu untuk
mendapatkan sejumlah informasi baru. Dibalik aktifiyas membaca, terdapattujuan
yang lebih spesifik, yakni sebagi kesenangan, meningkatkan pengetahuan, dan
untuk dapat melakukan suatu pekerjaan. Berikut ini adalah beberapa penjelasan
dari tujuan akfitas membaca:
a.
Membca
sebagai suatu kesenangan tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit.
Aktifitas ini biasanya dilakukan untuk mengisi waktu senggang. Aktifits yang
termasuk dalam kategori ini adalah membaca novel, surat kabar, majalah, atau
komk.
b.
Membaca
untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan. Seperti membaca buku pelajaran atau
buku ilmiah.
c.
Membaca
untuk dapat melakukan suatu pekerjaan atau profesi. Misalnya, membaca buku
keterampilan teknis yang praktis atau buku pengetahuan umum (ilmiah populer)
2.2 Penyebab Munculnya
Masalah Kurang Membaca Dikalangan Remaja
Remaja
adalah masa dimana banyak mengalami perubahan, ataumasa pubertas. Masa dimana
sedang mencari jati diri, dan merupakan generasi muda yang akan menjadi harapan
bangsa dan uma. Maka dari itu, masa depan bangsa ada ditangan para generasi
muda .
Beberapa
penyebab munculnya masalah kurang membaca dikalangan remaja:
Ø Karena membaca bukan budaya masyarakat
indonesia kita lebih terbiasa mendengar orang tua ataupun kakek nenek kita
bercerita dan mendongeng ketimbang membaca buku cerita.
Ø Pengaruh budaya dengar, tonton, dan
media elktronek yang berkembang pesat. Anak tidak dibiasakannya mengisi waktu
luang dengan membaca buku, bahkan tahan berlama-lama nonton tivi. Ada yang
mengatakan bahwa budadya membaca di indonesia yang memperihatinkan ini karena
kita langsung meloncat dari budaya lisan kegambar (televisi dan film).
Sedangkan negara-nagara barat dimulai dari budaya bicara, baca, baru ke gambar.
Ø Sisitem pepmbelajaran di idonesia belum
membuat pelajar atau maha siswa harus membaca buku, mencari dan menentukan
informasi lebih dari sumber yang di ajarkan sekolah.
Ø Kurang tersedianya buku-buku yang
berkualitas dangan harga yang terjangkau juga menjadi faktor penyebab rendahnya
minat baca. Hal itu di perparah minimnya perpustakaan di tempat-tempat umun
yang mudah di jangkau. Juga kurang memadainya koleksi, fasilitas, dan pelayanan
yang ada. Termasuk, tidak meratanya penerbitan dan distribusi buku ke berbagai
daerah.
2.3 Faktor
Penyebab Rendahnya Minat Membaca Di kalangan Remaja
Kurangnya
kegemaran membaca adalah menurunnya keinginan untuk menambah pengetahuan lewat
jendela dunia berupa bacaan sebagai sumber informasi.
Rendahnya minat membaca pada rermaja
dapat di pengaruhi oleh bebrapa faktor, di antaranya sebagai berikut:
A.
Lemahnya Sarana Pra Sarana Pendidikan
Salah
satu faktor yang menyebabkan kamampuan membaca remaja tergolong rendah karena
saea dan prasana pendidikan khususnya perpustakaan dengan buku-bukunya belum
mendapat prioritas dalm penyelenggaraannya. Sedangkan kegiatan membaca
membtuhkan adanya buku-buku yang cukup dan bermutu serta eksistensi
perpustakaan dalam menunjang proses pembelajaran.
Faktor
lain yang menghambat kegiatan membaca untuk mau membaca adalah kurikulum yang
tidak secara tegas mencantumkan kegiatan memabaca dalam suatu bahan kajian,
serta para tenaga kependidikan sebagai guru, dosen maupun para pustakawan yang
tidak memberikan mutifasi pada anak-anak peserta didik bahwa membaca itu
penting untuk menambah ilmu pengetahuan, meltih berfikir kritis, menganalisis
persoalan dsb.
Kurangnya pengelolaan perpustakaan dan
kolesi buku di hampir semua sekolah pada semua jenis jenjang pendidikan,
kondisi perpustakaannya masih bekum memenuhi standar sarana dan prasana
pendidikan . perpustakaan seklah belim sepenuhnya perfubgsi. Jumlah buku-buku
perpustakaan jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basisi
pendidikan, ssrta peralatan dan tenaga yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
Padahal perpustakaan sekolah merupakan sumber membaca dan sumber pelajar
sepanjang hayat yang fial dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
B.
Kemajuan Teknologi
Minat
baca remaja yang rendah dewasa ini disebabkan oleh faktor, perkembangan
teknologi dan pusat-pusat informasi yang lebih menarik, perkembangan
tempat-tempat hiburan (entertainment), acara televisi. Sehingga setatus dan
kedudukan perpustakaan, serta citra perpustakaan dalam pandangan remaja sangat
rendah. Hal ini secara lebih luas, dengan meningok sendi-sendi budaya
masyarakat yang padadasarnya kurang mempunyai kandasan budaya baca, atau
pewarisan secara intelektual. Masyarakat dalam memberikan sesuatu termasuk
cerita-cerita terdahulu lebih mengandalkan budaya tutur dari pada tullisan.
Latar budaya lasian itulah yang agaknya menjadi salahsatu penyebab lemahnya
budaya baca remaja, termasuk minat pada pustaka dan perpustakaan dalam memenuhi
kbutuhan informasi dan ilmu pengetahuan.
C.
Kurangnya Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Rendahanya
minat baca dikalangna remaja dapat disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak
mendukung, terutama dari orang tua yang tidak mencontohkan kegemaran membaca
kepada anak-anak mereka. Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan orang
tua terhadap kegiatan ank-anaknya. Hal ini dapat dikaitkan pula dengan konsep
pendidikan yang diterapkan dan dipahami orang tua. Sementara terkait dengan
fasilitas, minimnya ketersediaan bahan baca dirumah juga dapat juga dapat
membuat anak kurang berminat pada kegiatan membaca karena tidak ada atau
kurangnya sumber bacaan yang tersedia dirumah selain dari sisi keluarga,
terdapat jauga pengarih dari lingkungan. Karena pengaruh aaakan yang begitu
kuat dari lingkungan atau teman, rremaja lebih memilih bermain degan
teman-temannya dibanding membaca buku. Dan terakhir, ketersediaan waktu yang
kurang, membuat remaja kurang berminat
untuk membaca. Seperti kondisi beberapa informan remaja yang bersekolah dengan
sisitem full day school, tentu sebegian besar waktu dalam sehari sudah banyak
dihabiskan disekolah. Kesempatan memiliki waktu
luang yang terbatas. Apalagi jika masih ada kegiatan-kagiatan rutin yang
mereka jalani seteh pulang sekolah. Kalaupun masih ada sisa waktu, mereka labih
memanfaaatkan untuk bersantai dan meleas lelah.
Rendahnya
minat baca remaja, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas
buku saja, melainkan terkait jauga pada benyak hal yang saling berhubungan.
Misalnya, mintal remaja dan lingkungan kelurga atau masyarakat yang tidak
mendukung. Orang kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca remaja
karena serbuan media informasi dan hiburan
eletronik. Sementara dipelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang
membaca. Sebab, disamping lingkungan atau tradisi membaca tidak tercipta. Orang
lebih suka ngerumpi atau menonton acara televisi.
Rendahnya
minat baca dapat berdampak buruk, baik bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan
negara.
A. Bagi diri sendiri
Buruknya
kemampuan membaca sistem remaja berdampak pada kurangya kemampuan mereka dalam
penguasaan bidang ilmu pengetahuan dan matematika, menurunnya perestasi yang
diraih, dan menyebabkan buta huruf. Sein itu penurunan minat baca dikalangan
remaja mengakibatkn, rata-rata nilai ujian nasional enam mata pelajaran yang di
ujikan pada setiap sekolah dibawah standar minimal kululusan, dan hanya
beberapa mata pelajaran saja yang nilainya diatas standar minimal kelulusan.
B. Bagi masyarakat, bangsa dan negara
Apabila
rendahnya minatdan kemampuan membaca remaja, maka dalam oersaingan global kita
akan selalu ketinggalan dengan sesama negara berkembang, apalagi dengan
negara-negara maju lainnya. Kita tidak akan mampu mengatasi segala persoalan
sosial, politi, ekonomi, kebudayaan dan lainnya. Selama sumber daya manusia
tidak kompetitif, karena kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
akibat lemahnya kemaun dan kemampuan membaca. Penurunan minat membaca juga
berpengaruh terhadap daya saing tenaga keja indinesia yang menduduki urutan
yang ke-46 di dunia.
2.4
Cara Meningkatkan Minat Baca Dikalangan remaja
A. Sistem Pendidikan
Nasional dan Kurikulum.
Sisitem
pendidikan nasional yang teraturdiatur dengan UU NO. 20 Th 2003 diharapkan
dapat memberikan arah agar tujuan pendidikan ditanah air semakin jelas dalam
mengembangkan kemampun potensi terwujudnya sumber daya manusia yang kompetitif
dalam ere globalisasi. Sehingga bangsa indonesia tidak selalu ketinggalan dalam
kecerdasan intelektual. Oleh sabeb itu penyelenggaraan pendidikan harus memnuhi
bebrapa perinsip antara lain:
1. Sebagai suatu proses pembudayaan dan
memperdayakan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
2. Mengembangkan budaya membaca, menulis
dan berhitung.
Kedua
prinsip diatas harus saling bergayut. Artinya dalam proses pemberdayaan peserta
didik sepanjang hayat, harud di isi dengan kegiatan pengembangan budaya
membaca, menulis dan berhitung. Pengembangan kurikulum secara berdiversifikasi
hususnya dalam bahan kajian bahasa indonesia harus dengan kegiatan pengembangan
budaya membaca dan menulis dengan alokasi waktu yang cukup
memberi
kesempatan banyak untuk membaca. Demikian pula dalam bahan kajian seni dan
budaya, cakupan kagiatan menulis harus jelas berimbang dengan kegiatan
menggambar atau melukis, menyanyi dan menari, kegiatan membaca dan menulis
tidak saja menjadi perioritas dalam bahan kajian bahasa, kajian seni dan
budaya, tetapi hendaknya juga secara implisit, harus tercantum dalam
bahan-bahan kajian lainnya.
B.
Paradigma Tenaga Kependidikan
Guru,
dosen maupun para pustakawan sekolah sebagai tenaga kependidikan, harus merubah
mekanisme peroses pembelaran menuju membaca sebagai suatu sistem belajar
sepanjang hayat. Setiap guru, dosen dalam semua bahan kajian harus adpat
memainkan perannya sebagai motifator agar paraa peserta didik bergairah untuk
banyak membaca buku-buku penunjang kurikulum pada bahan kajian masing-masing.
Misalnyadengan memberi tugas-tugas rumah setiap kali selesai pertemuan dalam
proses pembelajaran dengan sistem reding drill secara continu maka membaca akan
menjadi kebiasaan peserta didik dalam belajar. Pustawan pada perpustakaan
sekolah yang di dukung oleh para guru kelas sedapat mungkin mencitakan kemauan
para peserta didik untuk banyak membaca dan meminjam buku-buku di perpustakaan.
C.
Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Yang Baik
Perputakaan
merupak salah satu sumber belajar yang sangat penting untuk menunjang proses
belajar mengajar, jika dakaitkab dengan proses belajar mengajar disekolah,
perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya
meningkatkan aktifitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan
siswa dapat berintraksi dan terlibtat langsung baik secara fisik maupun mintal
dalam proses belajar (darmono, 2001:2). Perpustakaan sekolah sebagai salah satu
sarana pendidikan menunjang kegiatan belajar mengajar sisiwa memegang peranan
yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan disekolah.
D.
Motivasi Guru dan Keluarga.
Pada
dasarnya, pihak sekolah atau guru etanggung jawab ikut menumbuhkan minat baca
dari bagi siswa. Karena darisanalah sumber kreatifitas siswa akan muncul. Sekolah
harus mengajar anak-anak ber[pikir melalui budaya belajar yang menekankan pada
memahami materi. Selain itu, juga keluarg aharus mendukung, terutama dari orang
tua anak-anak yang harus mencontihkan kegemaran membaca kepada anak-anak
merelka. Selain tiu, orang tua juga harus memperhatikan dan mengawasi terhadap
kegiatan anak-ananknya. Sementara terkait dengan fasilitas, ketersediaan bahan
bacaan dirumah juga dipenuhi agar membuat anak berminat pada kegiatan membaca
karena sumber bacaan yang tersedia dirumah.
2.5
Mamfaat Membaca
Beberapa
mamfaat yang bisa kita dapatkan hanya meluangkan dengan waktu untuk membaca.
Yaitu:
1. Melatih otak
Dengan
sering membaca, secara tidak langsung dapat malatih otak dan pikiran kita. Otak
ibarat sebuah pedang, semakin diasah akan semakin tajam.
2. Menjauhkan Risiko penyakait Al-zheimer
(pelupa).
Membaca
dapat langsung meningkatkan daya ikat otak saat membaca, otak akan dirangsang
dan distimulasi seacara teratur sehingga dapat membantu mencegah gangguan pada
otak.
3. Meningkatkan konsentrasi
Siapapun
yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih fokus dan berkonsentrasi, serta
memiliki kemampuan yang penuh perhatian dan praktis dalam kehidupan. Selain
itu, dapat mengembangkan keterampilan objektifitas dan pengambilan keputusan.
4. Sarana refleksi dan pengembangan diri
Lewat
membaca, kita bisa mempelajari bagai mana cara orang lain dalam mengembangakan
diri sehingga bisa kita jadikan bahan pertimbangan atau pembanding sebelum kita
melakukan sesuatu.
Jadi
jangan hanya menghabiskan waktu bejam-jam untuk menontin televisi, bermain
game, computer atau bersosial midia saja, tetapi juja luangkan waktu untuk
membaca buku. Kebiasaan baik itu tidak hanya akan menyegarkan pikiran tetapi
juga memberi mamfaat untuk kesehatan dan kehidupan.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa: tujuanmembaca adalah sebagai suatu kesenangan
yang dapat meningkatkan pengetahuan untuk dapat melakukan suatu pekerjaan yang
tidak melibatkan proses pemikiran yang rumit dan mendapatkan sejumlah informasi
yang baru. Ada beberapa peyebab
munculnya masalah kurang membaca dikalangan remaja:
a. Karena membaca bukan budaya masyarakat
indonesia
b. Pengaruh budaya dengar, tonton, dan
media eletronik yang berkembang pesat
c. Kurang tersedianya buku-buku yang
berkualitas.
Faktor
penyebab rendahnya minat membaca remaja adalah
a. Lemahnya sarana prasarana pendidikan
b. Kemajun teknologi
c. Kurangnya dukungan kelurga dan
lingkungan.
Cara
meningkatkan minat membaca adalah
a. Sistem pendidikan nasional dan kurikulum
b. Paradigma tenaga kependidikan
c. Pengelolaan perpustakaan sekolah yang
baik.
Beberapa
manfaat yang kita dapatkan hanya meluangkan dengan waktu untuk membaca yaitu:
a. Melatih otak
b. Menjauhkan resiko penyakit Al-zheimer
(pelupa)
c. Meningkatkan konsentrasi
d. Sarana refleksi dan pengembangan diri .
3.2
Saran
Makalah ini agar dapt dijadikan sebagai
bahan sosialisasi, serta dapat juga untuk menambah ilmu pengetahuan kita.
Marilah kita meningkatka kesadaran diri untuk membaca. Karena membaca akan
memberikan kita manfaat yangsangat besar. Sebaiknya sekolah membuat progaram
mambaca bagi siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong para siswa agar gemar
membaca dan menjadikan sebagaikebutuhan. Selain itu, perlunya dorongan dari
berbagai pihak untuk meningkatkan minat baca remaja, terutama oleh pihak
keluarga dan sekolah.
DAFTAR
PUSTAKA
Wicaksana, galuh. 2011. Buat Anakmu Gila Baca. Jogjakarta: Buku Biru.
http: // Ekanatasari. Blogspot. Com / 2012/10/ Kurangnya Kegemaran Membaca Dikalangan
Remaja SMA
http: // SMK I Unaaha. Blogspot. Com /2013/11/ Upaya Meningkatkan Minat Baca Dikalangan
Remaja
http: // Hiwaitsme. Blogspot. Com /2013/12/ Mengembangkan Minat Baca Masyarakat
http: // Salsaaner. Wordpress. Com /2014/03/12/ Pentingnya Membaca Dikalangan Remaja
http: // Dni Saulh. Blogspot. Com /2014/09/ Makalah Rendahnya Minat Baca Dikalangan
Remaja
http: // Lifestyle. Kompasiana. Com / Hobi /2014/Mamfaat Membaca
0 Komentar untuk "pentingnya dan tujuan membaca"