AKSI TAWURAN
PELAJAR
Kenakalan
remaja saat ini semakin merajalela dan sudah tidak bisa di elakkan lagi,
seorang anak melawan kepada orang tuanya,seorang siswa melaporkan gurunya
karena dicubit sudah hal biasa,pembahasan kali ini kami fokuskan pada aksi tawuran.aksi
tawuran bukanlah hal yang aneh lagi dan sering kita temukan dikalangan pelajar,
sering kita jumpai di media entah itu media cetak atau elektronik, aksi tawuran
disini disebabkan oleh ego serta gengsi yang tinggi di antara pelajar,bahkan
tawuran dijadikan pembuktian akan keangkuhan seseorang,kalau hal ini memang
benar yang terjadi dilapangan,berarti kita bingung untuk membedakan antara
pelajar dan anak jalanan,alangkah lucunya negeri ini ketika orang yang tidak
buta sudah tidak bisa membedakan mana itu pelajar dan mana anak jalanan, hal
ini disebabkan oleh sikap seorang pelajar yang tidak bisa mencerminkan
identitas dirinya sebagai pelajar, dan kurangnya perhatian dari stakeholder pendidikan
terhadap keadaan anak didik yang sudah keluar dari tujuan pendidikan itu
sendiri (memanusiakan manusia),sudah tidak bisa dinafikan lagi aksi tawuran di
kalangan pelajar ini disebabkan oleh carut marutnya pendidikan di Indonesia
yang sudah mengesampingkan pendidikan keagamaan, aksi tawuran adalah bukti
konkrit akan kegagalan pendidikan di Indonesia,lantas siapakah yang harus
bertanggung jawab dalam menangani masalah ini?.
Hal
ini diperlukan perhatian dan penanganan yang serius dari semua pihak, entah itu
orang tua,pendidik,aparat keamanan dan orang-orang yang peduli tehadap negeri
ini. Salah satu tindakan orang tua untuk mencegah tindakan ini dengan upaya
penyadaran terhadap anak dengan memberikan pendidikan keagamaan serta
memperhatikan pergaulan anak dan memasukkannya ke langgar pengajian atau
pesantren, begitu juga pihak sekolah, yang mana pihak sekolah juga punya
peranan penting dalam kasus ini dengan upaya merekonstruksi sistem pendidikan
serta mata ajar dan memberikan penyuluhan akan pentingnya menjaga moral,etika
dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Terus
apa peran kita sebagai mahasiswa? pemuda atau mahasisiwa merupakan agent of
change,agent of social control yang tidak boleh tidak memberikan kontribusi
besar dalam hal apapun termasuk dengan menjaga moralitas anak bangsa,pemuda
atau mahasisiwa tidak diperkenankan bersikap apatis dan hanya duduk manis di
bangku sekolah, tetapi bagaimana kita menumbuhkan kesadaran dan loyalitas bahwa
Indonesia ini bukan milik peribadi tetapi milik kita bersama. Selaras dengan
apa yang di ucapkan oleh jhon F kennedy bahwa kita jangan bertanya apa yang
telah Negara berikan kepada kita, tetapi bertanyalah apa yang telah kita
berikan kepada Negara, dari situ kita bisa menarik kesimpulan bahwa kita
sebagai warga Negara tidak diperkenankan untuk selalu menuntut hak kita sebelum
kewajiban kita terpenuhi, lalu apa kewajiban kita sebagai warga Negara?.
Tentunya banyak, seperti menjaga fasilitas Negara,memelihara kerukunan antar
sesama serta menumbuhkan rasa nasionalisme.
Kita juga bisa melihat vidio aksi tauran para remaja. berikut videonya:
Kita
sebagai pemuda/mahasiswa setidaknya bukan hanya basa-basi tetapi memberikan
langkah yang pasti demi terwujudnya masyarakat madani dan untuk mengembalikan
identitas pelajar yang telah lama menghilang dengan menyadari kalau pemuda itu
agen sentral perwujudan ini, kita jangan menunggu bola tapi menjemput bola,artinya
kalau misalkan kita menemukan tindakan anarkisme maka sepatutnya kita
menegurnya tampa harus diperintah.
0 Komentar untuk "Tauran Remaja"