ca-app-pub-7044437663567666/2222590119

Click Here. Get Money

metode meningkatkan iman


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Usia remaja adalah masa dimana segala sesuatu dengan mudah dibentuk dan akan sangat menentukan bagai mana selanjutnya dimasa yang akan datang. Hal itulah ynag mendasari betapa pentingnya pendidikan agama diberikan, sehingga kita tidak akan melakukan kesalahan-kesalahan fatal dalam membentuk karakter anak yang tentunya akan menjadi khalifah dimuka bumi ini kelak. Menjadi khalifah atau pemimpin itu adalah sebuah tanggung jawab besar yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Sehingga kita perlu membekali dengan segala persiapan sedini mungkin terhadap anak yang notabenenya akan menjadi penerus kita kelak.
Sebenarnya masa remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan masa kanak-kanak belum mencapai masa dewasa. Anak-anak jelas kedudukannya yaitu yang belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ bekum dapat menjalankan fungsinya secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya masih bergantung pada orang dewasa, belum dapat diberi tanggung jawab atas segala hal. Dan mereka menerima kedudukan seperti itu.
Globalisasi merupakan suatu proses atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau suatu nagara saling dihubungkan dengan masyarakat atau nagara lain akibat kemajuan teknologi komonikasi diseluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, dalam era globalisasi peristiwa-peristiwayang terjadi disuatu nagara dapat diketahui dengan cepat oleh bangsa atau negara lain. Hubungan yang lebih besih efektif ini menyebabkan unsur-unsur budaya asing menjadi mudah masuk keuatu negara.
Unsur-unsur budaya luar itu tentu tidak semuanya baik dan cocok bag suatu masyaraakat atau nagara. Unsur-unsur positif diantaranya adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis, rasional, menghargai waktu dan lain-lain. Masuknya teknplogi asing ke indonesia melahirkan berbagai kegiatan industri baik yang padat karya maupun yang padat mudal. Pertukaran unsur positif anatar negara ini dapat membperkaya dan melengkapi suatu bangsa. Sedangkan dampak negatif dari globalisasi diantaranya adalah bergasernya norama dan nilai mural sehingga menjadi lebih lunak atau bisa ditawar. Remaja adalah generasi yang sangat potensial bagi perkembangn islam saat ini, karena pada saat itu remaj-remaja lebih cendrung kepada hal-hal yang bisa menjerumuskan diri mereka kepada perbuatan-perbuatan yang tidak jelas.
Oleh karena itu, bagi para penggerak remaja islam khususnya di indonesia hendaknya sbisa menangkap perkembangan arus globalisasi sekarang ini, agar bisa mengarahkan remaja-remajanya kepada hal-hal yang positif. Mungkin dengan mengadakan sebuah kajian yang sedang hangat atau ngetren di dunia remaja saat ini dengan melakukan lewat pendekatan pendidikan islam. Denagn melalui pendidikan agama islam ini, para remaja bisa terarahkan kepada hal-hal yang positif dan siap bersaing mengahadapi arus globalisasi yang serba canggih ini. Karena pada masa sekarang ini jka para remja islam tidak dibekali oleh pendidikan agama islam maka lambat laun generasi-generasi islam akan meninggalkannya.
Manusi aadalah merupakan suatu makhluk yang mempunyai bebrapa kebutuhan baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani untuk melangsungkan hidup dan kehidupannya. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang sifatnya apabila tidak dipenuhi biasa perpengaruh pada kehidupan. Berknaan dengan kebutuhan jasmani dan rohani itu ada suatu kebutuhan yang bersifat unifersal atau setia manusia mempunyai kebutuhan tersebut atau dengan kata lain suatu kebutuhan yang sudah merupakan kodrat. Kebutuhan itu adalah kebutuhan akan agama. Karena dengan adanya kebutuhan ini manusia akan mengetahui siapa dirinya sesungguhnya, dan untuk apa dia diciptakan.
Jaman sekarang agama adalah menjadi nomer kesekian untuk para remaja. Ini dibuktikan dengan para remaja kini melalaikan kewajibannya kepada Allah, mereka mementingkan yang mereka inginkan saja. Misalkan ketika adxan telah di komandangkan seharusnya sebagaiorang islam harus menyegerakan untuk sholat, ini disebabkan karena remaja jaman sekarangkurang memahami akan pentingnya pendidikan agama. Bagaimana bisa remaja sekarang memahami lebih tentang agama, disekolah umum sekarang saja pelajaran agama hanya dua jam dalam seminggu, apalagi dalam kuliyah saja jarang mendapatkan mata kulyah agama.      
Agama sangatlah penting untuk pedoman hidup kita, karena endidikan agama bisa memuat kita lebih bisa menjalankan perintah danmenjauhi larangannya, karena dalam pendidikan agama berisi tentang atura-aturan kehidupan dan pengendali dari perbuatan keji dan mungkar. Sutarno (2006:1.40) memberikan penjelasan bahwa” nilai-nilai keagamaan akan merupakan landasan bagi anak untuk kelak menjadi orang yang dapat mengendalaikan diri terhadap hal-hal yang bersifat negatif”.
Jadi, kebutuhan agama perlu di tanamkan pada usia tertentu, agar kalak manusia itu mempunyai suatu pemahaman tentang agama yang baik nantinya. Usia yang baik atau perkembangan jiwa beragama ini agar lebih jejasnya makalah akan mencoba menguraikannya dalam makalah yang sederhana ini.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaiman cara meningkatkan keimanan?
2.      Apa penyebab naik turunnya iman?
3.      Apa manfaat iman ?





1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas makalh ini bertujuan untuk:
1.         Untuk mengetahui cara meningkatkan keimanan.
2.         Untuk mengetahui penyebab naik turunnnya iman.
3.         Untuk mengetahui manfaat iman.

1.4 Manfaat Masalah
1.      Dapat meningkatkan kreatifitas
2.      Dapat mengembangkan moral agama
3.      Dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan pemahaman
4.      Dapat mengisi hari-hari dengan inovasi



















BAB II
PEMBAHASAN

2.I Cara Meningkatkan Keimanan
Sungguh banyak cara yang bsa dilakukan seorang muslim untuk meningkatkan keimanannya. Di antara cara tersebut adalah berkut ini:
1.    Mentadabburi Al-qur’an
Tadabbur (mengkaji) Al-qur’an merupakan salah satu cara yang utama untuk memperkuat keimanan. Semakin dalam seseorang mengkaji Al-qur’an, dan semakin banyak ilmu dan ma’rifat yang dia dapatkan didalamnya, niscaya akan semakin bertambah keimanannya. Demikian pula ketia mengamati keteraturan dan ketepatan susunan ayat-ayatnya, niscaya dia akan mendapati bahwa keseluruhan ayat Al-qur’an saling membenarak antara satu dan lainnya, tidak ada pertentangan di antaranya. Apabila seseoranf membaca Al-qur’an dengan penuh tadabbur, memahami makna dan maksudnya layaknya buku yang di hafal oleh seseorang lalu ia menerangkannya niscaya dia akan dapat memahami maksud Allah swt. Yang telah menurunkan Al-qur’an tersebut. Dan ini merupaka salah satu penguat iman yang paling besar.
2.    Mengenal hadits Nabi
Demikian juga mengenal hadits Nabi Saw. Dan hal yang dapat menyampaika kepadanya berupa ilmu-ilmu tentang iman dan amal. Semua itu termasuk perkara-perkara yang akan melahirkan iman dan memperkuatnya. Apabila ma’rifat seorang hamba tentang Al-qur’an dan sunnah Rasulullah Saw. bertambah, niscata bertambah pula iman dan keyakinannya hingga ilmu dan imannya telah sampai kepada derajat yakin.
3.    Mengenal pribadi Nabi
Cara lainnya untuk menghadirkan benih-benih iman adalah ma’rifat kepada Nabi Saw. Serta mengenal akhlaknya yang tinggi dan sifatnya yang mulya, siapa yang benar-banar mengenal beliau niscaya dia tidak akan pernah meraguka kebenarannya dan kebenaran Al-kitab, assunnah, dan agama yang di bawanya.
4.    Tafakkur
Sebab lain yang akan menumbuhkan keimanan adalah tafakkur terhadap alam semista berupa penciptaan langit, bumi, dan berbagai jenis makhluk yang ada padanya. Demikian juga memikirkan segala apa yang ada paa diri manusia dan sifat yang ada padanya. Semua itu adalah pendorong yang kuat bagi iman. Karena segala sesuatu yang ada merupakan keagungan ciptaan yang menunjukkan qudrod dan kebesara yang laha pencipta. Selain itu, keindahan yang katareturan alam yang menakjubkan ini juga menunjukkan ilmu Allah ta’ala yang luas dan hikmahnya yang mencakup segala hal.
Demian pula memikirkan fakirnya semua makhluk dan berhajatnya mereka kepada Rabbnya dari semua sisi. Makhluk tak bisa terlepas dari Allah sekejap matapun. Hal itu mengharuskan hamba untuk tunduk secara sempurna, banyak berdoa, dan bermunajat kepada Allah guna meraih apa yang di butuhkannya untuk kebaikan agama dan dunianya serta menolak segala yang akan melahirkan  kemudharatan bagi keduanya. Lebih dari itu, ia juga akan melahirkan sikap tawakkal sepenuhnya kepada Allah, keinginan yang kuat untuk mendapatkan kebaikan dan ihsan-NYA, seta keyakinan yang sempurna terhadapa janji Allah Swt. Dengan ini, iman menjadi mantap dan kuat. Demikian Pula dengan tafakkur terhadap banyakknya nikmat Allah yang selalu di butuhka oleh semua makhluk setiap pada saat.
5.    Banyak berdzikir
Sebab lain yang dapat memperkuat keimanan adalah memperbanyak dzikir dan berdoa kepada Allah. Yaitu dzikir yang dilakukan setiap saat, baik dengan lisan, hati, amal, maupun sikap. Perlu di ingat bahwa kadar keimanan seseorang tergantung pada benyaknya dia berdzikir.

6.    Mengenal kebaikan-kabaikan islam
Menyadari kebaikan-kebaikan yang ada pada ajaran silam merupakan salah satu faktor penguat keimanan. Sesunggunya semua ajaran islam baik. Aqidahnya adalah yang paling benar dan paling bermanfaat. Akhlaknya adalah yang paling bagus. Segala hukum dan amalan yang ada di dalamnya adalah yang terbaik dan teradil. Denagn cara pandang seperti, Allah Ta’ala akan menghiasi hati hamba dengan keimanan dan menjadikannya cinta kepadanya.
7.    Beribadah dengan optimal
Faktor penting lainnya yang dapat menguatkan keimanan adalah beribadah kepada Allah dengan ihsan (optimal) dan berbuat baik kepada makhluknya. Ihsan dalam beribadah terwujud dengan bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah seakan-akan ia melihat-NYA. Jika ia tak mampu malkukan hal itu, maka ia menghadirkan dalam hatinya satu keyakinan bahwa Allah menyaksikan dan melihatnya. Hal ini membuat seorang hamba bersungguh dalam beramal dan malakukannya dengan sangat baik. Ia senantiasa berjuang melawan nafsunya sehngga iman dan keyakinannya kuat dan sampai kapada darejat haqqulyaqin yang meruapakan martabat keimanan yang aling tinggi. Itulah saat ketika ia merasakan manisnya berbuat taat.
8.    Berdakwah
Bedakwah mengajak kepada Allah dan agamanya, serta saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran merupakan faktor lain yang dapat mempertebal keimanan. Denagn berdakwah seorang hamba berarti menyempurnakan (keimanan) dirinya dan keimanan orang lain.
9.    Menjauhi perbuatan dosa
Hal lain yang akan mengokohkan keimanan adalah menjauhkan diri dari segala yang mengantarkan kepada kekufuran, nifak, fasik, dan maksiat.


10.     Mengerjakan ibadah sunnah
Termasuk sebab penguat iman juga adalah mendekatkan diri kepada Allah denagn melaksanakn ibadah sunnah setelah yang fardu danmendahulukan apa yang dicintai Allah atas segala yang lainnya ketika melawan hawa nafsu.
11.     Berkhalwat
Diantaranya juga adalah bekhalwat (menyendiri) bersama Allah katika turun (kelangit dunia pada sepertiga malam terakhir) untuk munajat kepada-NYA danmembaca kalam-NYA (Al-qur’an), dengan menghadapkan hati penuh penghambaan di hadapan-NYA, kemudian menutupnya dengan istiqhfar dan taubat.
12.     Dekat dengan ulama dan orang shalih
Penguat iman lainnya adalah duduka (di satu majlis) dengan para ulama yang benar dan ikhlas guna memtik buah yang baik dari perkataan mereka, seperti dipilihnya buah yang baik (dari pohon).
13.     Menjaga hati
Hal lain yang akan menguatkan kaimanan adalah menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat membatasi dan memisahka anatara hati seorang hamba da Allah ta’ala.

2.2 Penyebab Naik Turunnya Iman
Bagi sebagian orang, sudah beriman kepada Allah Swt saja sudah merasa cukup. Apapun yang di lakukannya, iamn yang ada dirinya tidak akan pernah luntur. Padahal tidaklah demikan. Iman yang ada pada hati seseorang dapat luntur, atau bahkan hilang, jika orang tersebut tidak menaganya. Perhatika sabda Rasulullah berikut ini: “iman itu kadang naik kadang turun, maka perbaharuilah iman kalian dengan LAILAHAILLALLAH”. ( HR. Ibnu hibban)
Iman yang ada dalam hati kita mengalami fluktuasi. Iman tersebut bisa bertambah kuat, namun juga dapat terkikis tanpa kita sadari. Naik turunnya iman yang kita miliki tergantung kepada diri kita sendiri dalam menaganya. Sebagai seoarang muslim, tentunya kita menginginkan agar iamn yang kita miliki tidak berkurang, tapi justru bertabah kuat. Karenanya, kita harus mengetahui apa saja yang mempengaruhi naik turunnya kadar keimanan dalam diri kita.
Kadar keimanan yang ada dalam diri kita. Secara garis besar, sebab-sebab yang menurunkan kadar kaimanan dapat datang dari dalam diri kita sendiri, dan dari pihak luar.
Hal-hal yang, menurunkan kadar keimanan, yang berasal dari dalam diri kita di antaranya adalah:
1.    Kebodohan
Kebodohan merupakan salah satu hal yang mengakibatkan bebagai perbuatan buruk. Boleh jadi seseorang berbuat buruk karena ia tidak mengetahui bahwa perbuatannya itu di larang oleh agama. Bahkan bisa jadi ia tidak tau akan balasan atas pebuatannya kelak di akhirat. Karena itu, marilah kita  berupaya semaksimak mungkin untuk menccari dan menuntut ilmu, terutama ilmu agama, sehingga terhindar dari pebuatan-perbuatan yang buruk, sebagai akibat dari kebodohan kita sendiri
2.    Ketidak pedulian, ke engganan dan melupakan kewajiban.
Ke engganan seseorang dalam berurusan dengan hal-hal yang bersifat ukhrawi membuatnya sulit untuk dapat elakukan kebaikan. Padahal bebuat baik sudah merupakan salah satu hal yang di perintahkan oleh Allah Swt. Melupakan kewajibannya sebagai makhluk untuk beribadah kepada Allah Swt dapat pula menyebabkan kadar iman kita berkurang. Padahal, kita sebagai manusia diciptakan Allah Swt semata-mata untuk beribadah kepadanya. Nafsu duniawi membuat orang lupa kewajiban utamanya ini. Akibatnya, dia akan semakin jauh dari cahaya dari Allah Swt.
3.    Menyepelehkan perintah dan larangan Allah Swt
Awal dari perbuatan dosa adalah sikap menganggap sepele apa yang telah di perintahkan dan di larang oleh Allah Swt. Sebagai akibatnya, orang yang menganggap sepele perintah melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Sering juga ia menganggap bahwa apa yang di lakukannya hanyalah dosa kecil. Padahal, jika di lakukan terus menerus, dosa-dosa kecil tersebut akan semakin besar. Karena terbiasa melakukan dosa-dosa kecil, maka ia sudah tidak ada  perasaan takut dan ragu lagi untuk malakukan dosa-dosa besar.
4.    Jin yang selalu memerintahkan berbuat jahat
Ibnul qayyim Al-jauziyyah mengatakan, Allah Swt menggabungkan dua jiwa, yakni jiwa yang jahat dan jiwa yang tenang sekaligus dalam diri manusia, dan mereka saling bermusuha dalam diri seorang manusia. Disaat salah satu melemah, maka yang lain menguat. Perang antar keduanya berlangsung terus hingga si empunya jawa meninggal dunia. Rasulullah Saw besabda: “barang siapa yang di beri petunjuk Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang di sesatkannya maka tidak seorangpun yang dapat memberinya petunjuk”. Sifat lalai, tidak mau belajar agama, sombong dan tidak peduli merupakan beberapa cara untuk membiarka jiwa jahat dalam tubuh kita berkuasa. Sedangkan sfat rendah hati, mau bekajar, mau malakukan instropensi (muhasabah) merupakan cara untuk memperkuat jiwa kabaikan (jiwa tenang) yang ada dalam tubuh ita.
Sedangkan dari luar diri kita, ada beberapa hal yang dapat menurunkan kadar keimanan kita, di antaranya adalah:
1.    Syetan
Syetan adala musuh manusia. Tujuan syetan adalah untuk merusak keimanan orang. Siapa saja yang tidakmembentangi dirinya dengan selalu menginagt Allah Swt, maka ia menjadi sarang syetan, menjerumuskannya dalam kesesatan, ketidak patuhan terhadap Allah Swt, membujuknya melakukan dosa.
2.    Bujuk rayu dunia
Allah Swt berfirman dalam Al-qur’an: “ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-magah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan oara petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kamudian menjadi hancur. Dan di akhirat ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaannya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu’’. ( QS, AL Hadid : 20 ). Pada hakikatnya, tujuan hidup manusia adalah untuk akhirat. Dunia ini merupakan tempat kita mengumpulkan bekal bagi kehidupan kita di akhirat kelak. Segala kesenangan yang ada di dunia ini merupakan kesenangan semu. Namun tidak sedikit orang yang tergoda oleh kesenangan sesaat ini, sehingga rela melakukan apa saja demi kehidupan dunia. Bahkan meskipun harus menyalahi perintah Allah SWT sekalipun.
3.    Pergaulan yang buruk
Rasulullah Saw. Bersabda: “ seseorang itu terletak pada agama teman dekatnya, sehingga masing masing kamu sebaiknya melihat kepada siapa dia mengambil teman dekatnya” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Al Hakim, Al Baghawi). Teman dan sahabat yang shalih sangat penting kita miliki di zaman kini dimana pergaulan manusia sudah sangat bebas dan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai agama islam. Berada diantara teman-teman yang shalih akan membuat seorang wanita tidak merasa asing bila mengenakan jilbab. Demikian pula seorang pria bisa merasa bersalah bila ia membicarakan aurat wanita diantara orang-orang shalih. Sebaliknya berada diantara orang-orang yang tidak shalih atau berprilaku buruk menjadikan kita dipandang aneh bila berjilbab atau bahkan ketika hendak melakukan shalat.

2.3  Menaikkan Kadar Iman
Agar kadar iman dalam diri kita tidak menurun, kita harus selalu menjaga dan memelihara keimanan kita dengan baik. Bahkan sebisa mungkin, kita harus berupaya untuk meningkatkan kadar keimanan yang kita miliki. Namun, meningkatkan kadar keimanan bukanlah hal yang mudah.Ada banyak usaha yang harus kita lakukan, terlebih lagi dengan begitu banyaknya godaan yang mampu meruntuhkan keimanan kita. Lantas, upaya apa saja yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kadar keimanan kita?. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempertebal kadar iman kita:
1.    Mempelajari ilmu agama islam yang bersumber pada Al-qur’an dan hadits
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk dapat mempelajari ilmu agama, yang sesuai dengan tuntutan Al-qur’an dan hadits. Beberapa cara untuk manambah pengetahuan kita tentang agama islam di antaranya adalah:
a.    Memperbanyak membaca Al-qur’an dan merenungkan maknanya
Ayat-ayat Al-qur’an memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orabf yang sedang mencari dan memuliakan tuhannya. Sebagian ayat Al-qur’an mampu menggetarkan kulit seseorang yang sedang mencari kemulyaan Allah, di lain pihak Al-qur’an mampu membuat menangis seorang pendosa, atau membuat tenang seorang pencari ketenangan. “ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatika ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”. (Qs. Shssd:29) “dan kami turunkan dari Al-qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-que’an tidaklah manambah kepada orang-orang lalim selain kerugian” (Qs. Al-isra’: 82)
b.    Mempelajari sifat-sifat Allah Swt
Bila seseorang memahami sifat Allah yang maha mendengar, maha melihat dan maha mengetahui, maka ia akan manahan lidahnya anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun yang tidak di sukai Allah.
Bila seseorang memahami sifatAllah yang maha indah, ma agung dan maha perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang di minta Allah untuk bisa bertemu dengannya.
Bila seseorang memahami sifat Allah yang maha santun, maha halus dan maha penyabar, maka iapun marasa malu ketika ia marah, dan hidupnya merasa tenang karena tahu bahwa ia di jaga oleh thannya secara lembut dan sabar.
c.    Mempelajari sejarah kehidupan (sirah) Rasulullah Saw
Dengan memahami prilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah Saw, akan menumbuhkan rasa cinta kita terhadapanya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua prilaku beliau danmematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah Swt.
Seorang sahabat r.a mendatangi Rasulullah Saw dan bertanya, “wahai Rasul Allah, kapan tibanya hari kiamat?”. Rasulullah Saw balik bertanya: “apaka yang telah engkau persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?”. Si sahabat menjawab, “wahai Rasulullah, aku telah shalat, puasa dan bersedekah selama ini, tetap saja rasanya semua itu belum cukup. Namun di dalam hati, aku sangat mencintai dirimu, ya Rasulullah”. Rasulullah Saw menjawab, “insyaallah, di akhirat kelak engkau bersama orang yang kamu cintai”. (HR. Muslim).
Inilah hadits yang sangat di sukai para sahabat Rasulullah Saw. Jelaslah bahwa mencintai Rasulullah adalah sakah satu jalan manuju syurga, dan membaca riwayat hidupnya, (sirah) adalah cara terpenting untuk lebih muda memahami dan mencintai Rasulullah Saw.
d.   Mempelajari kualitas agama islam
Perenungan terhadap syariat islam, hukum-hukumnya, akhlak yang di ajarkannya, perintah dan larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agma islam ini. Tidak ada agama yang lain yang memiliki aturan dan etika yang sedemikian rincinya seperti islam, dimana untuk makan dan ke-wc pun ada adap-adabnya, untuk aspek hukum dan ekonome ada aturannya bahkan untuk berhubungan suami istripun ada aturannya.
e.    Mempelajari kehidupan orang-orang shaleh
Mereka adalah generasi-generasi terbaik dari islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar imannya di ibaratkan sebesar gunung uhud sementara manusia zaman kini di ibaratkan keimanannya tak lebih dari sebutir debu dari gunung uhud. Umar ra pernah memuntahkan makanan yang sudah masuk keperutnya ketika tau bahwa makanan yang diberikan padanya kurang halal sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabi’in menghatamkan Qur’an dalam satu kali shalatnya. Atau cerita tentang seorang shaleh yang lebih dari 40 th hidupnya berturut-turut tidak pernah shalat wajib sendirian kecuali berjamaah di masjid. Atau seorang shaleh yang menangis karena lupa mengucap doa ketika masuk masjid. Inilah cerita-cerita teladan yang mampu menggetarkan hati seorang yang sedang meningkatkan keimanannya.
1)        Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah Swt yang ada di alam (ma’rifatullah)
Renungkan secara tulus bagai mana alam ini di ciptakan. Sungguh pasti ada kekuatan luar biasa yang mampu menciptakan alam yang sempurna ini, sebuah struktur dan sistem kehidupan yang rapi, mulai dari tata surya, galaksi hingga struktur pohon dan sel-sel atom. Renunggkan pula rahasia dan mukjizat Qur’an. Salah satu ke ajaiban Al-qur’an adalah struktur matematis Al-qur’an. Walau wahyu Allah di turunkan bertahap namun ketika seluruh wahyu lengkap maka di temukan bahwa kata tunggal “hari” di sebut sebanyak  365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu th syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari di sebut sebanyak 30 hari, sama dengan junlah haridalam satu bulan. Sedangkan kata syahrun (bulan) dalam Al-qur’an di sebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam 1 tahun. Sa’ah (jam) di sebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah jam sehari semalam. Dan semua kata-kata itu tersebar di 114 surat dan 6666 ayat da ratusan ribu kata yang tersusun indah. Dan masih banyak lagi keajaiban dan mu’jizat Al-qur’an dari sisi pandang lainnya yang membuktika bahwa itu bukan karya manusia.
Masih banyak pula mu’jizat lainnya di alam ini yang membuktikan bahwa alam ini memiliki struktur yang sangat sempurna dan tidak mungkin tercipta dengan sendirinya. Adalah lumrah, bahwa sesuatu yang tidak mungkin di ciptakan manusia, pastilah di ciptaka sesuatu yang maha kuasa, maha besar. Inilah yang menamabh kecilnya diri kita dan manambah ke kaguman dan cinta serta iman kita kepada sang pencipta alam semista ini.
2)        Melkukan amal kebaikan dengan ikhlas
Amal perbuatan perlu di gerakkan di mulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan kemudian anggota tubuh kita. Selain ikhlas, di perlukan saha dan keseriusan untuk malakukan amlan-amalan ini.
a.       Amalan hati
Di lakukan melalui pembersihan hati kiata dari sifat-safat buruk, selalu menjaga kesucian hati, ciptakan sifat-sifat sabar dan tawakkal, penuh  takut dan harap akan Allah. Jauhi sifat tamak, kikir, prasangka buruk dan sebagainya.
b.      Amalan lidah
Memperbanyak membaca Al-qur’an, dzikir, bertasbih, tahlil, istiqhfar, mengirim salam dan shalawat kepada Rasulullah dan mengajak orang lain kepada kebaikan, melarang kemungkaran.
c.       Amalan anggota tubuh
Di lakukan melalui kepatuhan dalam shalat, pengorbanan untuk bersedekah, perjuangan untuk berhaji hingga di siplin untuk shalat berjamaah di masjid (khususnya bagi peria).
Marilah kita berdaya upaya semaksimal mungkin untuk menjaga dan meningkatkan kadar keimanan yang ada dalam diri kita. Jangan sampai iman yang kita miliki berkurang, atau bahkan terkikis habis, karena ketidak pedulain kita terhadap hukum-hukum Allah Swt. Semoga Allah Swt menjaga dan melindungi kita dari jebakan syetan dan godaan duniawi, sehingga kita selalu berada di jalan-NYA. AMIN
























BAB III
PENUTUP
3.I Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah ada beberapa cara kita meningkatkan keimanan, yaitu: mentadabburi Al-Qur’an,mengenal hadits Nabi, mengenal pribadi Nabi, tafakkur, banyak berdzikir, mengenal kebaikan-kebaikan islam, beribadah dengan otimal, berdakwah, menjauhi perbuatan dosa, mengerjakan ibadah sunnah, berkhalwat, dekat dengan ulama dan orang shalih, menjaga hati.
Ada beberapa hambatan dalam meningkatkan keimanan, diantaranya: kebodohan, ketidak pedulian, keengganan, dan melupakan kewajiban, menyepelekan perintah dan larangan Allah SWT, jiwa yang selalu memerintahkan berbuat jahat, syetan, bujuk rayu dunia, pergaulan yang bruk.
Manfaat meningkatkan keimanan itu iman menjadi syarat mutlak bagi syahnya ibadah atau amal, istiqamah dalam pendirian hidup, iman memberi harapan bagi pelaku dosa besar selain syirik yang tidak sempat bertaubat diwaktu hidupnya untuk masuk syurga artinya dosa-dosa besar yang dia lakukan terbawa mati, walaupun dia masuk neraka tapi pada akhirnya ada harapan diberi ampunan oleh Allah, iaman barguna non mu’min yang baru masuk islamdengan kata lain non muslim yang baru masuk islam, iman mendorong orang agar beribadah atau beramal sekaligus mampu mencegah dari perbuatan maksiat.
3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan sosialisasi, serta dapat juga untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Marilah kita meningkatka kesadaran diri untuk meningkatkan agama kita khususnya bagi remaja. Karena dengan meningkatkan keimanan akan memberikan kita mamfaat yang sangat besar. Sebalikya di sekolah selain memprogramkan pelajaran umum (formal) juga dapat memprogramkan sekolah madrasah diniyah (md) agar siswa/i khusus para pemuda dapat meningkatkan keagamaannya untuk menciptakan masa depan yang cerah di masa yang akan datang
DAFTAR  PUSTAKA

https://cahaya wahyu.wordpress. com  

moetharjamil. Blogspot. Com


htps://sepdhani. Wordpress. com
0 Komentar untuk "metode meningkatkan iman"

Easy Get Money

Entri Populer

Back To Top